Menuju Inklusi Merangkul Perbedaan Untuk Lebih Baik
KILASRIAU.com - Pendidikan inklusi merupakan suatu layanan yang memberi kesempatan pada anak berkebutuhan khusus untuk dapat belajar bersama anak-anak normal, yang mana tujuan utamanya dengan adanya pendidikan inklusi ini diharapkan tidak ada lagi diskriminasi terhadap Peserta didik yang mengalami perbedaan sehingga nantinya juga diharapkan peserta didik inklusi dapat memperoleh kesempatan meraih masa depan yang sama seperti peserta didik normal umumnya.
Setiap anak memiliki hak pendidikan yang sama, baik itu anak reguler ataupun anak inklusi. Karena pada dasarnya tidak semua anak inklusi itu memiliki kekurangan pada kemampuan intelektual nya, dan jika adapun anak inklusi yang memiliki kekurangan pada kemampuan intelektualnya atau kekurangan pada fisik dan ataupun kekurangan pada kemampuan lainnya, jika itu masih dalam kategori sedang ataupun ringan anak tersebut berhak dan memiliki hak untuk menerima pendidikan di sekolah reguler. Tiap-tiap anak memiliki kelebihan dan bakatnya masing-masing.
Selama ini kita dapat melihat fenomena di mana anak berkebutuhan sering diintimidasi mereka hanya boleh sekolah di sekolah tertentu, sulit mendapatkan pekerjaan. hingga tak jarang akhirnya banyak dari anak-anak berkebutuhan yang memilih untuk "dirumahkan" saja daripada harus menghadapi pembulian di masyarakat.
- Songsong Indonesia Emas 2045, Sebanyak 1.081 Mahasiswa UDA dan APP DA Resmi Diwisuda
- Penjabat Bupati Inhil Hadiri Wisuda Ahli Madya XV STIKes Husada Gemilang
- HUT KORPRI: PNS Lanud RSA Natuna Sebarkan Semangat Pengabdian dan Kepedulian
- Pj Bupati Inhil Erisman Berkomitmen Ciptakan Lingkungan Pendidikan Bebas Kekerasan
- Peringati Hari PGRI dan HGN 2024 SMAN 5 Tualang Gelar Sejumlah Kegiatan
Orang tua, sekolah dan masyarakat memiliki peranan yang sangat penting, karena dengan diterimanya anak inklusi di lingkungan sekitarnya, anak inklusi akan merasa percaya diri untuk dirinya sendiri dalam mengembangkan bakat maupun dalam bersosialisasi.
Dengan adanya pendidikan inklusi ini, diharapkan setiap warga negara menerima perbedaan yang ada dari setiap anak sebagai anggota masyrakat tanpa berfikir bahwa anak abk tidak pantas mendapat pendidikan. Dan dengan adanya pendidikan inklusi ini orang tua harus berani menyekolahkan anaknya di sekolah formal agar terjadinya pendidikan inklusi yang diharapkan tanpa diskriminasi.
Solusi yang dapat diberikan atas adanya diskriminasi dalam pendidikan terkait hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah normal dengan teman-teman yang non-kebutuhan khusus adalah dengan memberikan pemahaman kembali tentang anak berkebutuhan khusus.
Artinya perlu memberi pengertian mengenai apa yang dipahami masyarakat tentang anak berkebutuhan khusus. Solusi yang baik untuk membuat pengertian masyrakat terhadap pemahaman yang ada sebelumnya adalah dengan adanya sikap terbuka dari orang tua bahwa memang anaknya berkebutuhan khusus dan perlu dibimbing oleh semua pihak agar anak diterima di lingkungannya.
Jadi pada intinya kita harus benar-benar memahami tentang pendidikan inklusi, dan sebagai seseorang yang telah mengetahui atau telah memahami tentang anak inklusi ada baiknya jika kita memberikan informasi atau memberikan saran kepada masyarakat yang masih memiliki perspektif tentang anak inklusi itu tidak dapat bersekolah di sekolah reguler itu merupakan pemikiran yang salah, kita tidak boleh menjudge anak inklusi itu adalah anak yang bodoh atau anak yang tidak dapat/tidak berhak bersekolah di sekolah reguler.
Setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing maka dari itu kita sebagai masyarakat atau sebagai seseorang guru ataupun sebagai seorang individual tidak boleh melihat kekurangan seseorang, akan tetapi lebih baik kita melihat kelebihan mereka, ada bakat atau ada kemampuan terpendam yang mereka miliki Dan juga tiap-tiap anak itu memiliki hak yang sama terhadap pendidikan yang ada, mari kita sama-sama merangkul pendidikan inklusi untuk mendapatkan tujuan yang ingin dicapai tanpa "Diskriminasi" dan tidak adanya perbedaan pendidikan bagi anak-anak reguler maupun anak-anak inklusi. **
Tulis Komentar