Menuju Inklusi Merangkul Perbedaan Untuk Lebih Baik

Menuju Inklusi Merangkul Perbedaan Untuk Lebih Baik
Noor Asfa Izzati Ritonga, Rafina Dinda Ramadani, dan Yona Saputri. (Mahasiswa PGSD Universitas Islam Riau).

KILASRIAU.com  - Pendidikan inklusi merupakan suatu layanan yang memberi kesempatan pada anak berkebutuhan khusus untuk dapat belajar bersama anak-anak normal, yang mana tujuan utamanya dengan adanya pendidikan inklusi ini diharapkan tidak ada lagi diskriminasi terhadap Peserta didik yang mengalami perbedaan sehingga nantinya juga diharapkan peserta didik inklusi dapat memperoleh kesempatan meraih masa depan yang sama seperti peserta didik normal umumnya.

Setiap anak memiliki hak pendidikan yang sama, baik itu anak reguler ataupun anak inklusi. Karena pada dasarnya tidak semua anak inklusi itu memiliki kekurangan pada kemampuan intelektual nya, dan jika adapun anak inklusi yang memiliki kekurangan pada kemampuan intelektualnya atau kekurangan pada fisik dan ataupun kekurangan pada kemampuan lainnya, jika itu masih dalam kategori sedang ataupun ringan anak tersebut berhak dan memiliki hak untuk menerima pendidikan di sekolah reguler. Tiap-tiap anak memiliki kelebihan dan bakatnya masing-masing.

Selama ini kita dapat melihat fenomena di mana anak berkebutuhan sering diintimidasi mereka hanya boleh sekolah di sekolah tertentu, sulit mendapatkan pekerjaan. hingga tak jarang akhirnya banyak dari anak-anak berkebutuhan yang memilih untuk "dirumahkan" saja daripada harus menghadapi pembulian di masyarakat.

Orang tua, sekolah dan masyarakat memiliki peranan yang sangat penting, karena dengan diterimanya anak inklusi di lingkungan sekitarnya, anak inklusi akan merasa percaya diri untuk dirinya sendiri dalam mengembangkan bakat maupun dalam bersosialisasi.

Dengan adanya pendidikan inklusi ini, diharapkan setiap warga negara menerima perbedaan yang ada dari setiap anak sebagai anggota masyrakat tanpa berfikir bahwa anak abk tidak pantas mendapat pendidikan. Dan dengan adanya pendidikan inklusi ini orang tua harus berani menyekolahkan anaknya di sekolah formal agar terjadinya pendidikan inklusi yang diharapkan tanpa diskriminasi.