Pengolahan Arang di Desa Sungai Simbar Kabupaten Indragiri Hilir
Kilasriau.com, INDRAGIRI HILIR - Arang tempurung kelapa merupakan salah satu penopang perekonomian masyarakat di Desa Sungai Simbar, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Selain dari pengolahan kopra dalam penopang perekonomian melalui hasil perkebunan kelapa yang ada di desa tersebut, tempurung kelapa yang merupakan limbah dari hasil pengolahan kopra ternyata cukup banyak terdapat disana.
Dengan melimpah tempurung kelapa, maka pengolahan arang dari tempurung kelapa menjadi cara yang efektif dan turun-temurun yang dilakukan petani kelapa di desa tersebut dalam mengangkat perekonomian melalui hasil perkebunan kelapa.
- Danlanud RSA dan Ketua PIA AG Panen Raya Bersama Petani Natuna
- Pasar Angso Duo, Satgas Pangan Polda Jambi dan Provinsi Pantau Harga Bapok Pasca Idul Fitri
- Fokus Pengendalian Harga Pangan Bergejolak, Penjabat Bupati Inhil Pimpin Rapat TPID
- Pj. Bupati Inhil Herman Pimpin High Level Meeting Terkait Inflasi Jelang Idul Fitri 1445 H
- PT Ragunas Agri Gelar Pasar Murah, Sediakan Ratusan Paket Sembako
"Masyarakat yang membuat arang di Desa Simbar ini cukup banyak. Itu cara kami dalam menambah penghasilan dari kebun kelapa yang selama ini menjadi mata pencaharian," kata Ijal saat dihubungi via seluler, Minggu (21/11/2021).
Lanjutnya, arang yang diolahnya melalui pembakaran dengan media drum besi itu memiliki harga yang cukup tinggi dibandingkan dengan arang yang dibakar langsung diatas tanah.
"Harga yang tinggi arang tempurung mati hampa atau yang dibakar dalam drum. kalau dibakar di tanah itu jadi arang rijek lebih rendah harganya," tuturnya.
"Memang sudah aturan dari penampungan arang nya begitu, kita tentunya menngolah yang harga tinggi," kata Ijal saat di tanyai perbedaan arang mati hampa dan rijek.
(ADV/Arbain)
Tulis Komentar