Mahasiswa Kukerta UNRI Bangun Kampung Menanam Pohon Bakau, Mewujudkan Konservasi Lingkungan

KILASRIAU.COM - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Bangun Kampung Universitas Riau (UNRI) menanam pohon bakau di Konservasi Sekat Bakau  Desa Buruk Bakul, Bengkalis

Desa Buruk Bakul, yang terletak di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, baru-baru ini menjadi saksi dari upaya yang luar biasa dalam melestarikan lingkungan. Sebuah program penanaman mangrove yang dilakukan oleh Mahasiswa Kukerta Bangun Kampung dari Universitas Riau di daerah ini.

Dalam upaya ini, Mahasiswa Kukerta Bangun Kampung UNRI yang dibimbing oleh Bapak Dr. Nasrizal SE., M.Si. dengan anggota T. M. Habil Agathan, Muhammad Fikri Abdi, Muhammad Rizqi Ramadhan, Vanny Ellysia Putri, Mia Wahyuni, Siti Purani, Nora Novita, Uswatun Sepri Esti, Ciansi Deby Angraini, dan Rismawati, bekerja sama dengan pemerintah desa, masyarakat setempat, dan organisasi lingkungan.

Mereka melakukan survei terlebih dahulu untuk menentukan area yang paling membutuhkan penanaman mangrove. Setelah itu, mereka mulai menanam bibit mangrove yang telah disiapkan pada hari Senin (7/08/2023).

Mangrove dipilih sebagai fokus penanaman karena ekosistem ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Mangrove mampu menahan abrasi pantai, melindungi wilayah dari badai dan gelombang tinggi, serta menjadi habitat bagi berbagai spesies laut.

Proses penanaman mangrove berlangsung dengan penuh kegembiraan. Mahasiswa-mahasiswa ini, belajar tentang teknik penanaman yang benar mereka bekerja sama dengan kelompok masyarakat penggiat konservasi mangrove sekat bakau, sebuah organisasi lingkungan yang berada didesa ini.

Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga dalam bekerja bersama dan belajar dari masyarakat setempat.

Sementara itu, masyarakat mendapatkan pengetahuan baru serta penghargaan atas upaya yang dilakukan oleh mahasiswa.

Ketua kelompok masyarakat penggiat konservasi mangrove sekat bakau, Bapak Khaidir, S.Pi., M.Si mengungkapkan apresiasinya terhadap aksi mahasiswa kukerta ini, kehadiran adik-adik junior dari Universitas Riau cukup memberikan kesan baik terutama dalam isu konservasi sumber daya pesisir.

"Mereka membuat saya bangga karena peduli terhadap kegiatan yang ada di desa buruk bakul, mereka berlumpur menanam mangrove (Rhizopora apiculata) dengan metode cluster seperti yang telah dilakukan oleh rombongan lainnya," tuturnya.

Lebih lanjut pakngah, sapaan Bapak Khaidir mengatakan bahwa dengan adanya keterlibatan mahasiswa kukerta dalam penanaman mangrove akan menjadi motivasi dan edukasi kepada masyarakat setempat. Artinya, orang luar saja telah berupaya peduli terhadap kelestarian mangrove dan fungsi mangrove di pesisir pantai buruk bakul, kenapa kita yang tinggal dikampung sendiri tidak tersentuh, lanjutnya.

Fungsi lain dari mangrove itu sendiri sebenarnya ada 3 yakni secara fisik, kimia dan biologi. Secara fisik mangrove berfungsi sebagai sempadan pantai yang mampu meredam aktifitas gelombang dan ombak, menahan tiupan angin, intrusi air laut, dan lain-lainnya Secara kimia mangrove berfungsi sebagai obat-obatan, kosmetik, makanan dan minuman, penghasil penyimpan dan penyerap carbon untuk menghasilkan oksigen. Sedangkan secara biologinya mangrove berfungsi sebagai tempat pemijahan mencari makan (feeding ground), pemijahan (spawning ground ) dan pengasuhan (nursery ground) berbagai biota laut seperti ikan, udang, kerang dan lain-lainnya.

Program penanaman mangrove oleh Mahasiswa Kukerta UNRI Bangun Kampung, di Desa Buruk Bakul merupakan contoh nyata bahwa peran masyarakat dan generasi muda sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Melalui kerjasama dan edukasi, mereka mampu membuat perubahan positif dan memberikan contoh bagi daerah lain. Semoga upaya mereka dapat menjadi inspirasi bagi semua orang untuk ikut berkontribusi dalam melestarikan lingkungan.






Tulis Komentar