PT Korindo Komplit Karbon Siap Tampung Hasil Perkebunan Pinang di Inhil, Dorong Hilirisasi dan Ekonomi Lokal

KILASRIAU.com – Kabar baik datang bagi masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), khususnya para petani pinang. PT Korindo Komplit Karbon, perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan, memastikan siap menampung hasil panen pinang masyarakat dalam waktu dekat.
Langkah ini menjadi sinyal positif bagi penguatan ekonomi lokal berbasis komoditas unggulan daerah.
Perusahaan yang sebelumnya beroperasi di Pontianak ini resmi melakukan ekspansi ke Kabupaten Indragiri Hilir. Fasilitas operasional utama akan berlokasi di Parit 21, Tembilahan, dengan masa sewa lahan selama tiga tahun. Rencananya, perusahaan tersebut tidak hanya akan menerima hasil pinang, tetapi juga mengembangkan unit usaha pengeringan pinang dan kelapa beserta produk turunannya.
- LSM Elang Mas Inhil Ungkap Dugaan Penyalahgunaan BBM Subsidi dan Penimbunan Minyak di Kecamatan Kemuning
- PT Korindo Komplit Karbon Siap Lakukan Launching Penerimaan Hasil Perkebunan Pinang di Indragiri Hilir
- Kisruh Angkringan Hangtuah: Saat Rakyat Kecil Terseret Kepentingan
- Isu Mencuat! Dapur Arang di Pulau Cawan Kembali Beroperasi Kades : Tidak Benar, Silahkan Turun ke Lokasi
- Bea Cukai Aceh Akan Gelar Webinar UMKM Naik Kelas Siap Mendunia, Dorong UMKM Tembus Pasar Global
Manajer PT Korindo Komplit Karbon, Fadli, menjelaskan bahwa hasil produksi dari pabrik di Inhil akan diekspor ke beberapa negara seperti Thailand, Vietnam, India, dan Cina. Bahkan, seluruh produk nantinya akan dikemas dengan label “Tembilahan” sebagai identitas asal produksi, sehingga wilayah tersebut dapat dikenal sebagai salah satu sentra penghasil pinang dan kelapa terbesar di Indonesia.
“Kami ingin hadir sebagai mitra petani pinang di Inhil. Ke depan, bukan hanya menampung hasil panen, tetapi juga membangun sistem yang transparan dan berkelanjutan agar petani memperoleh harga yang lebih baik,” ujar Fadli.
Untuk tahap awal, kapasitas produksi pabrik ditargetkan mencapai 20 ton per hari, dan dapat meningkat hingga 50 ton per hari setelah beroperasi secara normal. Sementara itu, perusahaan masih menunggu waktu peluncuran resmi untuk menetapkan harga beli pinang, mengingat harga komoditas tersebut cenderung fluktuatif di pasar global.
Fadli menambahkan, keputusan perusahaan memilih Inhil sebagai lokasi ekspansi didasarkan pada ketersediaan bahan baku yang melimpah. Dari hasil survei, potensi pinang di Inhil mencapai 2.000 ton per bulan. Selama ini, sebagian besar hasil panen petani dikirim ke luar daerah seperti Jambi, Medan, Jawa, dan Pekanbaru.
“Kami melihat potensi Inhil sangat luar biasa. Sebelumnya kami beroperasi di Pontianak, namun terkendala bahan baku. Di sini, suplai melimpah, dan kami ingin mengolah semuanya langsung di daerah agar nilai tambahnya dirasakan masyarakat,” jelasnya.
Dalam proses perekrutan, PT Korindo Komplit Karbon menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal, terutama warga di sekitar Parit 21. Pada tahap awal, perusahaan akan menyerap sekitar 10–20 pekerja, dan jumlahnya bisa meningkat hingga 80 orang seiring peningkatan kapasitas produksi.
Persyaratan bagi pelamar juga dibuat sederhana, yakni hanya memerlukan KTP-el dan Kartu Keluarga (KK) tanpa batasan usia atau tingkat pendidikan. Perusahaan membuka kesempatan bagi seluruh kalangan — pemuda, ibu rumah tangga, maupun bapak-bapak — untuk bergabung. Sementara tenaga ahli teknis akan didatangkan dari Cina guna memastikan kualitas dan efisiensi proses produksi.
PT Korindo Komplit Karbon juga menargetkan terwujudnya hilirisasi industri pinang dan kelapa di Inhil agar seluruh rantai nilai komoditas dapat dilakukan di daerah. Langkah ini diharapkan memberi kontribusi positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta memperkenalkan nama Tembilahan sebagai pusat industri pinang di kancah internasional.
“Dengan berdirinya pabrik ini, kami berharap petani tidak lagi menebang pohon pinangnya untuk beralih ke komoditas lain. Justru sebaliknya, mereka bisa menikmati harga yang stabil dan kesejahteraan yang meningkat,” terang Fadli.
Inisiatif PT Korindo Komplit Karbon mendapat apresiasi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Indragiri Hilir. Ketua Kadin Inhil, Edy Indra Kesuma, menilai langkah tersebut sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam memperkuat sektor perkebunan rakyat.
“Kadin tentu menyambut baik langkah ini. Kolaborasi antara pelaku usaha dan petani menjadi kunci keberlanjutan ekonomi daerah. Potensi pinang sangat besar, dan kita harus mengelolanya secara modern serta terukur,” ujar Edy.
Dalam pertemuan antara Kadin Inhil dan manajemen PT Korindo Komplit Karbon, kedua pihak membahas strategi memperkuat rantai pasok dan sistem penerimaan hasil pinang agar lebih efisien. Kadin juga berharap kehadiran perusahaan tersebut dapat menciptakan efek berganda bagi masyarakat sekitar, baik dari sisi lapangan kerja maupun peningkatan daya saing komoditas daerah.
Program penerimaan hasil pinang oleh PT Korindo Komplit Karbon rencananya akan diluncurkan secara resmi dalam waktu dekat, dengan melibatkan pemerintah daerah, Kadin, dan pemangku kepentingan lainnya.
Kehadiran pabrik ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi masyarakat perkebunan di Inhil, sekaligus memperkuat posisi daerah tersebut sebagai sentra industri pinang di Provinsi Riau.
Dengan potensi besar, dukungan masyarakat, serta kolaborasi pemerintah dan swasta, Kabupaten Indragiri Hilir kini selangkah lebih maju menuju daerah penghasil pinang berkelas ekspor yang mampu bersaing di pasar global.**
Tulis Komentar