Peduli Kesehatan Remaja Putri, Bidan Desa, Mahasiswa KKN UNRI Bekerja Sama melaksanakan Penyuluhan Anemia dan Pembagian Tablet Tambah Darah Gratis

Kilasriau.com - Gandeng kesehatan remaja putri,  Bidan desa Tanjung Alai bersama mahasiswa KKN Universitas Riau bergerak bersama dalam melakukan penyuluhan tentang Anemia.

Penyuluhan ini di laksanakan pada hari Sabtu,  29 Juli 2023 di SMP Negeri 4 Desa Tanjung Alai. Setelah melaksanakan kegiatan senam pagi, staff guru mengumpulkan para siswa dan siswi dalam satu ruangan untuk acara penyuluhan.

Seperti yang diketahui, anemia merupakan kondisi dimana jumlah sel darah merah (eritrosit) atau kadar hemoglobin dalam darah berada dibawah batas normal. Remaja putri dan wanita usia subur merupakan kelompok yang rentan mengalami anemia. Remaja putri yang mengalami anemia atau masalah gizi akan berpotensi mengalami kurang energi kronik (KEK) sehingga hal tersebut akan berisiko saat hamil. Anemia dapat menyebabkan dampak yang buruk seperti gangguan pertumbuhan fisik maupun kognitif, daya tahan tubuh menurun, dan penurunan produktivitas tubuh.

Sejalan dengan hal tersebut, maka penyuluhan ini sangat   efektif dilakukan untuk mengedukasi para remaja  terutama remaja putri.

Penyuluhan dimulai dengan pembukaan oleh M. Ogi Seftendri selaku MC, dari mahasiswa KKN UNRI, dilanjutkan dengan kata sambutan oleh salah satu staff guru SMP Negeri 4 Desa Tanjung Alai.

Penyampaian materi yang disampaikan oleh Putri Azzahra, mahasiswa fakultas kedokteran KKN UNRI. "Gejala umum anemia disebut juga sebagai sindrom anemia (anemic syndrome) dijumpai pada anemia defisien sibesi apabila kadar hemoglobin kurang dari 7-8g/dl. Gejala Khas Defisiensi Besi adalah gejala yang khas dijumpai pada defisiensi besi,tetapi tidak dijumpai pada anemia jenis lain. " Jelas Putri.

Selain itu, putri juga memaparkan beberapa contoh gejala anemia yang dapat dilihat secara fisik. Mulai dari Kuku berbentuk sendok (Koilonychia), Atrofi Papil Lidah, Ruam merah di sisi bibir (Stomatitis Angularis) dan kesulitan dalam menelan makanan atau cairan (Disfagia).

Siswa siswi yang mendengarkan pun terlihat memperhatikan lidah, kuku dan bibir mereka yang menjadi contoh gelaja anemia. 
Tak sedikit pula siswa siswi tersebut bertanya seputar materi anemia dan dijawab langsung oleh Putri selaku narasumber. Disamping itu, bidan desa Tanjung alai, Noni Intan Sari, Amd.,Keb. juga turut membantu dalam  menambahkan penjelasan materi.

"Untuk mencegah anemia, diharapkan para remaja putri meminum tablet tambah darah. Tablet tersebut diminum  sekali seminggu, tepatnya pada malam minggu. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan dapat mengedukasi remaja terutama remaja putri untuk selalu menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit anemia," tambah Noni.

Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian tablet tambah darah secara gratis yang ditujukan untuk remaja putri oleh bidan desa dan mahasiswa KKN UNRI.






Tulis Komentar