Pengerjaan Proyek Pokir Dewan Provinsi Riau Sempat Dihentikan, Terkesan Buru-Buru dan Asal Jadi

Tualang, KILASRIAU.com - Pengerjaan jalan dari aspirasi pokok pikiran (Pokir) milik salah seorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau dalam pengerjaannya terkesan buru-buru dan asal jadi. Proyek perbaikan dan pelebaran jalan sepanjang kurang lebih 200 meter tersebut terletak di Jalan Sukamaju 4, Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Sabtu (04/05/2024).

Melalui pantauan awak media KILASRIAU.com dilapangan terlihat papan informasi yang bertuliskan Pemerintah Provinsi Riau, Dinas Pengerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, sumber dana APBD Provinsi Riau, Angaran 2024, Nilai kontrak Rp 256.990.000, No kontrak 623/PPUPRPKPP/PKP/SPK-FISIK-SIAK/367, Masa Pelaksanaan 60 (Enam Puluh) Hari Kelender, Proyek tersebut dikerjakan oleh CV.Putra Perdana Abadi dengan Konsultan Pengawas CV.Trada Consultan.

Saat tengah dilakukannya semenisasi, pengerjaan jalan yang menggunakan adukan pengecoran dari ready mix itu sempat dihentikan oleh seseorang bernama Wahyu yang kabarnya merupakan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Proyek Peningkatan Jalan Sukamaju 4 Kelurahan Perawang. Saat ditanya mengapa semenisasi itu dihentikan, Wahyu tidak memberikan keterangan secara jelas.

"Tanya sama pelaksana," kata Wahyu kepada awak media sembari berjalan menuju kedalam mobilnya.

Informasi yang dihimpun dilapangan, Wahyu menghentikan pengerjaan karena tidak ditemukannya konsultan dan pengawas dilokasi proyek. Akibatnya, adukan ready mix dikhawatirkan akan mengeras sehingga tidak bisa digunakan.

Informasinya pengerjaan semenisasi itu seharusnya memiliki lebar 4 meter dan panjang sekitar 178 meter. Namun dari keterangan Hendra selaku pelaksana proyek Jalan Sukamaju 4 Kelurahan Perawang yang telah dikerjakan itu memiliki lebar 2,5 meter.

Ditemui dilokasi proyek, Hendra mengaku sedang dalam kondisi sakit dan tidak mengetahui mengapa pengerjaan semenisasi sempat dihentikan.

"Iya, tidak tau saya mengapa dihentikan," ucap Hendra.

Berdasarkan informasi serta pantauan awak media dilapangan, tampaknya pengerjaan semenisasi itu tidak membutuhkan waktu yang begitu lama sebab dalam teknis pengerjaannya menggunakan ready mix.






Tulis Komentar