Sampai April 2019, Defisit APBN Sentuh Rp101 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit terbilang stabil, lantaran peningkatan pos penerimaan dan belanja seimbang. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A).

KILASRIAU.com -- Kementrian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp101,04 triliun atau 0,63 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada April 2019. Posisi defisit diklaim stabil dibanding bulan sebelumnya yang sebesar Rp102 triliun. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit terbilang stabil, lantaran peningkatan pos penerimaan dan belanja seimbang. 

Penerimaan negara telah mencapai Rp530,7 triliun atau tumbuh 0,5 persen secara tahunan dibandingkan April 2018. Jumlah penerimaan setara 24,5 persen dari target penerimaan APBN 2019 sebesar Rp2.165 triliun. 


Sementara itu, belanja negara mencapai Rp631,8 triliun atau tumbuh 8,4 persen secara tahunan. Jumlah belanja telah encapai 22,6 persen dari target di APBN sebesar Rp2.461,1 triliun. 
 

"Hal ini membuat defisit dan keseimbangan primer masih terkendali stabil," ucap Ani, begitu ia akrab disapa, saat konferensi pers APBN KiTa di kantornya, Kamis (16/5). 

Keseimbangan primer diketahui minus Rp18,4 triliun. Namun, jumlah ini masih lebih rendah dari proyeksi pemerintah dalam APBN sebesar minus Rp20,1 triliun. 

Lebih lanjut, meski defisit stabil, namun penggunaan pembiayaan utang justru menurun secara tahunan. Pembiayaan utang sebesar Rp144,98 triliun pada April 2019 atau melambat menjadi minus 24,8 persen. 

Namun, pembiayaan utang telah mencapai 40,36 persen dari total target pembiayaan utang dalam APBN mencapai Rp359,25 triliun. Ke depan, Ani memastikan posisi defisit anggaran aka terus dijaga agar mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu sebesar 1,84 persen dari PDB.






Tulis Komentar