20 Siswa SD Trauma: Korban Cukur Ngawur dan Enggan Bersekolah

Anak SD korban cukur ngawur trauma/Foto: Ardian Fanani

KILASRIAU.com - Puluhan siswa SD di Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, bersama orangtuanya mendatangi Polsek Rogojampi. Mereka melaporkan AAS, salah satu guru honorer yang memerintahkan mencukur dengan cara ngawur. 

Akibat kejadian tersebut, para siswa enggan sekolah dan mengalami trauma. Dari 20 siswa yang menjadi korban pemotongan rambut, mayoritas anak yang duduk di kelas 3, 4 dan 5.

"Anak saya trauma. Kejadian hari Jumat (8/3) kemarin. Hari ini sama Sabtu kemarin tidak mau sekolah," ujar Mustono, salah satu wali murid kepada detikcom, Senin (11/3/2019). 

Bahkan NS, salah satu anak yang mengalami hal tersebut mengalami luka di kepala karena terkena gunting. 

Pada saat latihan, siswa-siswa tersebut malah diberi pangkas rambutnya tak beraturan. Padahal, rambut para siswa tersebut masih pendek. Bahkan salah anak yang mengalami luka di kepala karena terpotong gunting. 
Hal lain yang membuat orang tua tak terima, lantaran anaknya seolah diperlakukan tidak baik. Menurut mereka, kondisi itu sangat mempengaruhi psikologi anak.

"Padahal, anak-anak ini sebelumnya telah melakukan potong rambut pendek di rumah. Lha anak saya ini lho sudah pendek rambutnya, kok masih kurang pendek lagi," jelasnya.

"Dia sudah potong ke barbershop dua kali. Pulang sudah dipetal, lalu nangis. Jelas tidak terima, apa dianggap anak kami ini seperti maling ayam," ungkap Yulis wali murid lainnya.

Sekitar 20 anak SDN di Banyuwangi bersama dengan orangtuanya melaporkan salah satu gurunya ke polsek setempat. Pelaporan ini karena perbuatan guru yang dianggap tak manusiawi. Sang guru mencukur gundul para siswa dengan bentuk tak beraturan (petal). 

Para wali murid dan siswa tersebut melaporkan AAS, salah satu guru honorer sekolah tersebut, Senin (11/3/2019). 

Kejadian tersebut terjadi, Jumat (8/3) lalu. 20 siswa tersebut mengikuti ekstra kulikuler silat di sekolah. AAS selaku penanggungjawab kegiatan tersebut mengajak dua orang pelatih silat dari luar untuk melatih anak-anak itu.






Tulis Komentar