Omzet Pedagang Pasar Bawah Merosot, Daya Beli Masyarakat Lesu

Karpet milik pedagang di Pasar Bawah Pekanbaru.

KILASRIAU.com - Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah tinggal beberapa hari lagi. Biasanya masyarakat sudah mulai belanja berbagai kebutuhan seperti baju baru, kue dan berbagai keperluan untuk lebaran.

Untuk wilayah Pekanbaru dan sekitarnya, Pasar Bawah tentu menjadi pilihan dan selalu dipadati oleh pengunjung. Karena Pasar Bawah Pekanbaru menyediakan aneka barang kebutuhan lebaran. Seperti karpet impor, alas meja, bantal hias hingga beragam koleksi toples lebaran dengan sejumlah model terbaru.

Harga yang ditawarpun bervariasi, mulai dari puluhan ribu rupiah bahkan hingga jutaan rupiah per item.

Namun untuk Ramadan kali ini, daya beli masyarakat menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dibuktikan dari omzet rata-rata yang masuk kepada pedagang Pasar Bawah Pekanbaru masih minim. Hal ini disebabkan kondisi ekonomi yang lesu.

Seperti disampaikan Uni Wati, salah seorang penjual karpet di Pasar Bawah, tahun ini omzetnya turun signifikant dibandingkan Ramadan tahun lalu.

"Biasanya omzet meningkat dua pekan jelang Idul Fitri, sekarang masih lesu. Daya beli masyarakat tahun ini terasa kali berkurangnya," ujarnya, Ahad (26/5/2019).

Padahal, katanya, barang yang dijual di tokonya harganya sangat terjangkau. "Memang ada sedikit kenaikan, seperti harga karpet misalnya yang ukuran 3 x 4 kita jual Rp350 ribu tahun ini jadi Rp400 ribu itu memang modal kita naik. Makanya kita sesuaikan harganya. Tapi itu masih batas yang wajar kok," cakapnya.

Sementara terkait jumlah pengunjung sendiri, Ia mengatakan, bahwa hingga hari ini pengunjung masih kategori biasa jikapun ada peningkatan jumlah pengunjung tidak begitu signifikan.

"Rata-rata pengunjung kita itu dari berbagai daerah di Riau seperti, Siak, Pelalawan, Kampar dan daerah lainnya," ungkapnya.

Salah seorang pengunjung, Ema mengaku semarak dalam membeli pernak pernik Idul Fitri tahun 2019 ini dinilai agak berkurang, mengingat banyak kebutuhan mendasar yang dinilai lebih penting.

"Kita belanja harus dipreskan kali, harus yang penting-penting aja. Apalagi anak-anak mau sekolah juga," pungkasnya.






Tulis Komentar