Mendobrak Retakan Moralitas: Penanaman Nilai Pancasila sebagai Solusi Generasi Muda yang Kokoh

Suprapto, ST (Ketua Umum MD KAHMI Bintan & Pengusaha Muda Bintan)

KILASRIAU.COM - Pada zaman yang semakin maju saat ini, retakan-retakan pondasi dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara tampak semakin jelas di tengah-tengah kehidupan masyarakat khususnya pada generasi muda. Putra-putri daerah sebagai generator mesin perubahan tampaknya redup dalam lompatan-lompatan perubahan.

Bahkan seakan-akan mereka terombang-ambing dalam lautan kehidupan yang kompleks, terjebak dalam arus modernisasi yang serba cepat dan terkadang kehilangan landasan moral yang kuat. Retakan ini muncul akibat berbagai faktor, seperti pengaruh media sosial yang meresahkan, penurunan komunikasi interpersonal yang autentik, dan lenyapnya pemahaman yang kokoh terhadap nilai-nilai etika yang mendasar.

Generasi muda saat ini sering kali terpapar oleh media sosial yang menyajikan konten-konten yang merusak moralitas. Mereka terjebak dalam dunia maya yang serba instan, dimana pengakuan dan popularitas diukur dengan like dan komentar. Ambisi untuk menjadi "terkenal" seringkali mengalahkan kepedulian mereka terhadap nilai-nilai yang lebih tinggi. Bukan lagi hal yang langka untuk melihat pemuda dan pemudi terlibat dalam kegiatan yang tidak bermoral demi mendapatkan perhatian dan pengakuan di dunia maya.

Selain itu, penurunan komunikasi interpersonal yang autentik juga berperan penting dalam retakan moralitas ini. Generasi muda seringkali lebih memilih berkomunikasi melalui layar gadget daripada bertatap muka dengan orang lain. Mereka menjadi terasing dari hubungan emosional yang mendalam, kehilangan kemampuan untuk memahami dan menghargai perbedaan dalam suatu diskusi. Dalam prosesnya, mereka kehilangan rasa empati dan kepekaan terhadap orang lain, menyebabkan hilangnya moralitas yang mendasar, seperti kasih sayang, saling menghormati, dan kejujuran.

Namun, meskipun terlihat suram, masih ada solusi untuk memperbaiki retakan pondasi moralitas generasi muda ini. Salah satu solusi yang sangat penting adalah penanaman nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia bukan hanya sekadar teori atau slogan kosong, melainkan harus menjadi landasan moral yang kuat bagi setiap individu, terutama generasi muda.

Penanaman nilai-nilai Pancasila harus dimulai sejak dini, di lingkungan keluarga dan pendidikan. Keluarga merupakan tempat pertama di mana anak-anak diperkenalkan dengan nilai-nilai moral yang benar. Orang tua perlu menjadi teladan yang baik dan mendidik anak-anak tentang pentingnya kejujuran, keadilan, persatuan, dan kesetaraan. Di sekolah, penanaman nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui kurikulum yang mendorong pemahaman yang mendalam tentang sila-sila Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, hal tidak kalah menarik peran media juga sangat penting dalam mengatasi retakan moralitas generasi muda. Media memiliki kekuatan besar untuk membentuk opini dan perilaku individu. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi yang lebih ketat dalam menyaring dan mengawasi konten yang disajikan kepada generasi muda. Pemerintah, keluarga, dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa media memberikan kontribusi positif dalam membentuk moralitas yang kuat.

Dalam menghadapi tantangan ini, generasi muda juga harus berperan aktif dalam memperkuat pondasi moralitas mereka sendiri. Mereka perlu mengembangkan kesadaran diri yang lebih tinggi, merenung tentang nilai-nilai yang benar, dan berkomitmen untuk hidup sesuai dengan moralitas yang kokoh. Dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, generasi muda dapat membangun kepribadian yang kuat, menjaga integritas diri, dan memperjuangkan kebaikan untuk diri sendiri, masyarakat, dan bangsa.

Mengatasi retakan pondasi moralitas generasi muda memang bukan tugas yang mudah. Namun, dengan upaya bersama dari keluarga, pendidikan, media, dan generasi muda itu sendiri, kita dapat membangun generasi yang berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu, retakan-retakan moralitas ini akan semakin tertutupi oleh pondasi yang kokoh, membawa kita menuju masa depan yang lebih baik.**






Tulis Komentar