Keluarga Enggan Jasad Diotopsi
Mayat Mengapung di Sungai Sail Ternyata Seorang Dokter THT
KILASRIAU.com - Warga sekitar Sungai Sail, Perumahan Jondul Lama, Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau digegerkan penemuan mayat Mr X, Senin (12/11/2018) pagi.
Ternyata, korban adalah seorang dokter spesialis Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT) yang diketahui bernama dr Muchlis Hasan.
Pria berusia 72 tahun itu sempat dikabarkan hilang dari rumahnya, Sabtu (10/11/2018). Saat itu, sekitar pukul 16.30 WIB, korban pamit dari rumah tapi tak pernah kembali lagi.
- Majelis Hakim PN Tebo Jatuhkan Vonis Beda Terhadap Dua Senior Pembunuh AH (13) Santri Ponpes Raudhatul Mujawwidin Rimbo Bujang
- Polsek Kuantan Mudik Ungkap Dugaan Tindak Pencabulan Terhadap Anak di Bawah Umur
- Prosesi Peminangan, LAMR Bakal Tabalkan Gelar Adat kepada Kajati Riau
- Polsek Kuantan Mudik Berhasil Mengungkap Kasus Dugaan Pencurian Buah Kelapa Sawit Dipucuk Rantau
- Masih Suasana Lebaran Tim Mata Elang Kembali Ringkus Terduga Bandar Sabu Dikecamatan Benai
Dokter yang juga pemilik sebuah apotek di Jalan Jenderal Ahmad Yani. Saat meninggalkan rumah, korban mengenakan celana pendek kain warna krem, serta baju kaos warna coklat, celana jepit, topi koboi, jaket warna kream dan berkaca mata.
Pengumuman tentang kehilangan korban beredar di media sosial pada Ahad (12/11/2018). Disebutkan, korban menderita pikun.
"Menurut informasi dari keluarga, korban yang ditemukan di Jembatan Jondul tadi pagi adalah dr Muchlis," ujar Kasubag Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Budhia Dianda.
Ipda Budhia Dianda menyebutkan bahwa keluarga korban sudah mendatangi RS Bhayangkara untuk memastikan jenazah tersebut adalah keluarganya.
"Setelah dipastikan ciri-ciri dan kronologis hilangnya anggota keluarga, maka jenazah tersebut positif bernama dr Muchlis," kata Budhia pada Senin (12/11/2018).
Budhia mengatakan juga dalam pemeriksaan singkat di rumah sakit, terdapat beberapa luka di kaki dan juga telinga. Namun demikian tim forensik belum bisa memastikan apa penyebab kematian korban.
"Keluarga menolak untuk dilakukan otopsi ke jenazah. Dan saat ini jenazah sudah dibawa ke rumah duka," pungkas Budhia.
Seperti diberitakan sebelumnya, korban pertama kali dilihat oleh seorang warga bernama Mustofa. "Saksi yang akan buang air kecil di belakang Pos Security melihat ke arah sungai tepatnya di bawah jembatan ada sesosok mayat dikira boneka. Begitu didekati ternyata jasad korban," kata Budhia.
Temuan itu diberitahu ke seorang satpam Perumahan Jondul Lama di sekitar lokasi, Wesly (45). Kejadian itu dilaporkan ke Ketua RT 05 RW 01 Kelurahan Bambu Kuning Kecamatan Tenayan Raya.
Selajutnya pihak RT 05 memberitahukan ke Polsek Tenayan Raya. Kemudian mayat diangkat dan dibawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk di lakukan visum dan tindakan lebih lanjut.
Tulis Komentar