10 Menit Pijat Tradisional di Salon, Pria Ini Berhenti Bernafas, Pemijat Kaget, Ada Apa ?

Pria yang dilaporkan meninggal pasca menjalani pemijatan di sebuah salon pijat tradisional.

KILASRIAU.com - Mendapatkan pelayanan pijat tradisional di negeri ini merupakan hal yang lazim guna mengembalikan kesehatan dan kesegaran  tubuh.

Namun, sebuah kejadian mengejutkan membuat heboh publik. Seorang pria dilaporkan tewas karena gagal bernafas setelah selama 10 menit mendapatkan pemijatan dari terapis andalan.

Kejadian itu dialami seorang pria di Thailand.

Ia diberitakan susah bernapas, kejang-kejang, hingga meninggal setelah melakukan pijat tradisional.

Insiden itu terjadi di Kota Pattaya saat korban sedang menjelajahi kota tersebut bersama rekan-rekannya.

Melansir dari worldofbuzz, pria ini pergi ke pasar terapung sebelum dipijat.

Saat di pasar, ia mengeluh bahwa kakinya terasa begitu sakit sehingga ia memutuskan untuk beristirahat.

Lalu, dia meninggalkan teman-temannya dan memutuskan untuk pergi ke salon pijat tradisional Thailand seorang diri.

Ia memutuskan untuk pergi ke sana karena ia ingin mencari bantuan untuk kakinya yang terasa begitu sakit.

Sayangnya, baru 10 menit dipijat, ia tiba-tiba berhenti bernapas.

Staff salon pijat tradisional berupaya mengembalikan napas pria tersebut.

Hal itu sontak membuat para staf terkejut, mereka langsung mencoba melakukan CPR padanya.

Namun berbagai cara yang dilakukan untuk membuat pria itu bernapas kembali terlihat sangat sia-sia.

Sekitar 30 menit kemudian, ambulans datang, namun pria itu tetap tidak dapat diselamatkan.

Walaupun petugas medis telah datang, nyawa pria itu tak bisa ditolong.

Adik laki-laki pria itu mengatakan bahwa seminggu sebelum insiden ini, korban memutar pergelangan kakinya saat bermain sepak bola.

Korban rupanya telah mencari perawatan dari dokter, namun tak berpikir apa-apa saat memutuskan untuk memijatkannya.

Para dokter menyimpulkan bahwa pria tersebut meninggal akibat emboli paru yang disebabkan oleh pembekuan darah yang menyebar ke paru-paru dari kaki.

Direktur Institut Penelitian Obat Tradisional Thailand mengatakan bahwa kemungkinan mati karena pijat ala Thai sangat tipis, sekitar 0,01 persen.

Sementara itu, Direktur Biro Pendirian Kesehatan Dr Pattarapon Jungsomjatepaisal mengatakan bahwa mereka akan menyelidiki ruang pijat untuk menentukan apakah itu berlisensi.

Meskipun keluarga korban tidak mengajukan laporan kepada polisi, Dr Pattarapon menambahkan bahwa panti pijat memiliki tugas untuk memeriksa kesehatan pelanggan sebelum mengizinkan mereka untuk mengambil layanan.

Dr Pattarapon mengatakan orang-orang mengalami demam 38,5 derajat Celcius atau naik, tekanan darah tinggi, patah tulang, peradangan, diabetes tak terkendali, luka terbuka, osteoporosis parah dan kanker tidak cocok untuk pijat.






Tulis Komentar