Keluh Kesah Mahasiswa dalam Masa Pandemik Covid-19

KILASRIAU.com - Penyebaran virus Corona di Indonesia terus menyebar sejak pertama diumumkan 2 Maret 2020. Sejauh ini semua masyarakat merasakan dampaknya begitu juga perguruan tinggi dalam pelaksanaan proses kuliah harus (Daring).

Sejak adanya virus covid-19 ini  pemerintah memberlakukan kebijakan melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatur sejumlah ketentuan terkait penyelenggaraan program pendidikan di tingkat perguruan tinggi terkait pembelajaran jarak jauh selama darurat Covid-19.

Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tanggal 17 Maret 2020 tentang “Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19".

Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Islam Indragiri (UNISI) Andi Taufiq Hidayat menanggapi sistem ini, ia menyampaikan keluh kesah  mahasiswa/mahasiswi terkait diliburkan dari tanggal 15-28 Maret 2020 karena adanya wabah virus Corona.

"Karna mengingat wabah ini terinfeksi selama 14 hari namun pada akhirnya liburan selalu diperpanjang hingga saat ini, dan melewati berapa pertemuan, yang mana seharusnya ada UTS dilaksanakan serta akan menyusul UAS. Namun semua itu tidak dilaksanakan secara tepat karna mengingat wabah covid-19 ini. Kami pun mahasiswa tidak akan berani hadir dan berkumpul karna mengingat penyakit ini tidak terlihat kasat mata," ucapnya.

Lebih lanjut lagi Andi Taufiq Hidayat menuturkan bahwa, yang menjadi keluhan beberapa mahasiswa/mahasiwi yang beranggapan seharusnya dari pihak kampus dapat memahami  mahasiswa sebagian tergolong tidak mampu dan untuk biaya perkuliahan serta kehidupan sehari-hari sangatlah susah.

"Karna kami bukanlah mahasiswa/mahasiwi yang tergolong mampu semua, dan mengingat wabah covid-19 masih berlangsung membuat aktifitas kami mencari nafkah itu terhalang. Kami pun merasakan kesedihan seharusnya mencari uang agar dapat membayar buku dan mengerjakan tugas, membeli paket, serta membayar uang semester, itu membuat kami sedih karna aktifitas kami sangat terbatas," ujar Taufiq

Kemudian Andi Taufik Hidayat mengatakan, selama wabah covid-19 ini membuat mahasiswa/mahasiswa bingung ditambah lagi dengan adanya beberapa tugas, dan juga ada beberapa dosen yang tidak masuk perkuliahan, serta juga dosen masuk dan memberikan tugas setiap masuk mata kuliah.

Katanya lagi, pembayaran uang semester yang harus dilunasi pembayaran tahap ke 2 pada tanggal 23 Maret kemarin telah lewat dan suratnyapun sudah beredar.

"Semenjak wabah covid-19 ini saya ingat ada keringanan dari pihak kampus akan tetapi masi belum terlihat atau masi dalam proses. Jadi, saya rasa ada ketidak keseimbangan di perkuliahan ini, seharusnya pihak kampus bisa membantu beberapa mahasiswa yang tidak mampu bukan memberikan beban yang begitu sulit," imbuhnya.

Kendati Demikian, Andi Taufik Hidayat berharap agar pihak kampus khususnya Unisi Tembilahan dapat memberikan keringanan kepada mahasiswa.

"Kami juga memahami bapa dan ibu yang mana sebenarnya tidak rela membuat mahasiswa/mahasiswinya seperti ini, bapa dan ibu pasti juga sedih memikirkannya. Jadi, dengan tidak mengurangi rasa hormat kami mohon dapat memberikan kemudahan dan solusi yang terbaik bagi mahasiswa," harapnya.

Sementara itu, Pihak Unisi Tembilahan melalui Wakil Rektor 1 bagian bidang akademik Unisi Gunawan Syahrantau, SP, M. MA menyebutkan bahwa Sesuai dengan peraturan pemerintah Kemendesdikti perkuliahan dilakukan dengan secara online atau pun dalam bentuk tugas, dan lain sebagainya. Kemudian melakukan menotoring dan evaluasinya yang akan dilakukan oleh program studi di bidang akademik.

"Maka dari, kita sudah menginformasikan bahwa sanya seluruh dosen untuk menggunakan seluruh upaya media yang bisa digunakan dalam rangka menangani covid-19 ini. Namun, pada intinya tidak menginginkan dengan adanya kendala ini sistem perkuliahan menjadi terhambat. Dan kita tetep mengikuti prosedur dan tahapan yang ada," ujar Gunawan.

Lebih lanjut, Wakil Rektor 1 bagian bidang akademik Unisi ini menuturkan bahwa terkait dengan keluhan mahasiswa dengan sistem perkuliahan online, kemudian pembiayaan serta sebagainya memang ada juga beberapa perguruan tinggi yang mengambil kebijakan subsidi tentang paket universitas dengan pengurangan biaya, mamun untuk pihak UNISI sendiri belum ada mengarah kesana.

"Nanti kita akan mengusulkan ke Yayasan, karena musibah covid-19 ini tidak tahu sampai kapan akan berakhir. Kemudian, untuk Unisi sendiri akan ada evaluasi untuk pembayaran itu di akhir wisuda. Bagi yang benar-benar kesulitan sekali kita akan berikan Dispensasi  oleh pihak universitas. Namun semuanya itu harus diiventarisir karena ini sudah masuk tahap dua. Jadi, kita juga melihat berapa banyak mahasiswa mendapatkan permasalahan seperti ini," jelas Gunawan.

Terakhir Gunawan menghimbau untuk mahasiswa Unisi silahkan ikuti saja apa yang dilakukan oleh dosen dan jikapun ada kendala di daerah seperti jaringan yang sulit dan sebagainya nanti akan diiventarisir oleh dosen sebagai bahan kebijakan untuk tingkat universitas agar dapat mengambil langkah-langkah agar perkuliahan ini tidak terhambat, mengingat sistem pembayaran sudah mulai berjalan.

"Namun kendala seperti Pandemik Covid-19 ini tentu ada masalah yang dihadapi, biasanya sistem pembayaran ini pasti ada masalah dengan perekonomian orang tua mahasiswa. Jadi, Jika ini menjadi permasalahan krusial maka akan ada kebijakan khusus yang akan diambil nantinya," tutupnya.






Tulis Komentar