Pengunjung Tembus 80 Ribu, PAD Pariwisata Inhil Nol

KILASRIAU.com – Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) masih berada di angka nol. Fakta mengejutkan ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan (Disparporabud) Inhil, Qudri Ramaputra, saat ditemui di ruang kerjanya.
“Sampai saat ini, PAD dari sektor pariwisata belum ada. Nol. Ini karena pengelolaan objek wisata belum maksimal,” tegas Qudri, saat diwawancarai awak media di ruangannya. Senin (21/4/25)
Padahal, Kabupaten Inhil memiliki potensi besar dengan lebih dari 10 destinasi wisata yang tersebar, mulai dari wisata alam, religi, sejarah hingga kuliner. Di antaranya adalah Pantai Solop Pulau Cawan, Air Terjun 86, Bukit Berbunga, Danau Tagaraja, Pantai Mutiara, hingga Masjid Al-Zayn dan makam-makam bersejarah.
- Bupati Inhil H. Herman Hadiri Grand Opening Silver Water Land, Tegaskan Komitmen Dukung Investasi Daerah
- Pemdes Pulau Cawan Bentuk Pokdarwis, Siap Aktif Kelola Wisata Pantai Solop
- Klarifikasi Sopiyan Terkait Dugaan Pungutan di Pantai Solop
- CVC ke Pulau Weh Dive Resort, Bea Cukai Sabang Siap Mendukung Wisata Bahari Kota Sabang
- Diduga Ada Pungutan Liar di Objek Wisata Pantai Solop Inhil Mencuat
Namun, dari sekian banyak destinasi, hanya enam yang secara rutin melaporkan jumlah pengunjung ke Disparporabud.
"Kami tetap melakukan pembenahan bertahap, termasuk dalam pengawasan dan pelaporan," kata Qudri.
Ia menegaskan bahwa pengelolaan tempat wisata saat ini berada di bawah tanggung jawab pemerintah desa. Untuk itu, desa dianjurkan menunjuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) atau BUMDes sebagai pengelola resmi.
“Kami akan segera mengevaluasi dan berkoordinasi dengan desa-desa pemilik objek wisata agar ke depan lebih serius. Kalau dikelola serius, bukan cuma PAD kabupaten, PAD desa juga bisa terdongkrak,” jelasnya.
Menariknya, meski belum menghasilkan PAD, jumlah pengunjung wisata di Inhil pada 2024 justru melampaui target dengan angka mencapai lebih dari 80 ribu. Berdasarkan capaian tersebut, Disparporabud menargetkan 99 ribu pengunjung pada tahun 2025.
Namun, Qudri mengakui belum ada sepeser pun PAD dari destinasi unggulan seperti Pantai Solop yang masuk ke kas daerah.
“Ini menjadi PR besar kami. Karena percuma ramai dikunjungi, tapi tak ada kontribusi untuk daerah,” tegasnya.
Dengan rencana pembenahan total, Pemkab Inhil berharap sektor pariwisata benar-benar menjadi sumber pemasukan, bukan sekadar pajangan.**
Tulis Komentar