Kepuasan Terhadap Penanganan Restorasi Gambut oleh Pemerintah Masih Rendah

KILASRIAU.com - Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan kelompok masyarakat di Riau menilai kegiatan restorasi gambut di Riau pada tahun 2018 masih belum maksimal. Terlebih dalam kegiatan tersebut, masih banyak lahan gambut yang terbakar dan belum direstorasi dengan baik.
Seperti yang disampaikan Direktur LSM Kaliptra Andalas, Romes Irawan Putra, bahwa pelaksanaan restorasi gambut di Riau masih dilakukan secara sektoral. Koordinasi antar lembaga dianggap masih minim sehingga yang dihasilkan belum sesuai dengan yang diinginkan.
"Kalau menurut kepuasan dari kita, tingkatannya masih 20 persen," ujar Romes pada Selasa (8/1/2019).
- Tim Gabungan Polres Kampar dan Kodim 0313/KPR Gelar Patroli Galian C Ilegal
- Tim Raga Polres Inhil Gelar Patroli Skala Besar Antisipasi Premanisme dan Geng Motor
- Ciptakan Situasi Keamanan Tim Raga Polres Inhil Gelar Patroli Dialogis
- Aliansi BEM Se- Kabupaten Lingga Adakan Sosialisasi dan Gerakan Penanaman Mangrove
- Ruko Inti Ponsel di Tembilahan Terbakar, Diduga Akibat Arus Pendek Listrik
Romes juga mengatakan bahwa koordinasi dari tiap pihak mesti ditingkatkan.
Mulai dari tingkat Pusat seperti BRG, KLHK, aparat keamanan, hingga di tingkat pemerintah daerah.
"Pemerintah juga perlu memberikan dorongan ke perusahaan untuk bisa melakukan restorasi di kawasan konsesi," tambahnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Sekjen Jaringan Masyarakat Gambut Riau (JMGR), Isnadi Esman. Ia mengatakan bahwa tahun lalu merupakan harapan besar bagi masyarakat terhadap restorasi gambut. Meski tidak ada kabut asap parah seperti tahun silam, kebakaran hutan masih tetap terjadi.
"Di sini perlu ada kerjasama yang baik. Baik itu dari internal lembaga sendiri hingga antar lembaga dan stakeholder," ujar Isnadi.
Isnadi berharap tahun ini penangaman karhutla serta restorasi gambut bisa lebih baik lagi. Sehingga Riau bisa bebas dari karhutla dan lahan gambutnya pulih dari kerusakan.
Tulis Komentar