Beredar Kupon Sembako Jokowi-Ma'ruf, Alumni UGM Bantah 'Money Politic'

KILASRIAU.com - Jagat maya kembali diramaikan dengan aksi dukung mendukung paslon yang berlaga di Pilpres 2019.
Kali ini sebuah kupon sembako bertuliskan Alumni UGM mendukung pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf, menjadi perbincangan masyarakat.Seperti terlihat dalam kupon sembako tersebut masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng 1 liter, beras 2 Kg, dan gula pasir 1 Kg hanya dengan membayar uang sebesar Rp 15.000.
Namun, Koordinator Bakti Sosial Alumni UGM Pendukung Jokowi-Ma'ruf, Budi Setiyono, membantah hal tersebut.
- Bea Cukai Aceh Perkuat Sinergi Bersama Kodam Iskandar Muda
- Bupati Inhil Hadiri Undangan Klarifikasi Usulan Dana Hibah RR 2025 di BNPB Jakarta
- Ketua Tp PKK Inhil Hj Katerina Susanti Herman Pimpin Rapat Persiapan Kunjungan Ibu Gubernur dan Ketua Umum PKK Pusat di Tembilahan
- Heboh! Pendulang Emas Temukan Granat di Sungai Kuantan
- Mendagri Tito: Pengendalian Inflasi Harus Jadi Prioritas Daerah
Ia menjelaskan, kegiatan yang diinisiasinya adalah murni kegiatan bakti sosial untuk membantu masyarakat. Tak hanya itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak Bawaslu setempat.
"Kabar tersebut tidak benar. Kami telah mengonfirmasi kepada Sekretaris Bawaslu Kabupaten Sleman Bapak Suparno," ujar Budi dalam keterangannya, Sabtu (15/12).
Budi mengatakan, kegiatan baksosnya tidak ada kaitannya dengan KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada). Kegiatan ini murni inisiatif alumni UGM yang dikoordinatorinya dan diselenggarakan di Joglo Mbah Mono, Kabupaten Sleman, DIY pada Sabtu 15 Desember 2018.
Selain itu, sembako juga tidak dibagikan secara gratis. Konsep acara adalah pasar murah, dan masyarakat diharuskan membeli sembako berupa beras 2 kg, minyak 1 liter, dan gula pasir 1 kg seharga Rp.15.000 dengan menunjukkan kupon, dengan harapan antrian pembeli bisa lebih tertib.
"Artinya, kegiatan pasar murah dalam bakti sosial ini bukan termasuk dalam pelanggaran politik uang karena masyarakat diharuskan membeli Kupon Pasar Murah," ungkapnya.
Pihak Bawaslu telah mengimbau panitia untuk tidak menampilkan foto dan nomor paslon. Budi memastikan hal ini sudah dilaksanakan oleh panitia acara.
Tulis Komentar