Pengamat Politik soal Elektabilitas Jokowi Turun di Sumbar: Realistis

KILASRIAU.com - Pengamat Politik Universitas Andalas (Unand) Padang, Asrinaldi, mengatakan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin turun di Sumatera Barat. Ia juga membenarkan hasil survei internal Tim Kampanye Nasional (TKN).

“Jadi saya pikir apa yang disampaikan Tim Kampanye Nasional Pak Jokowi itu memang faktanya begitu. Elektabilitas beliau (Jokowi) itu turun baik dalam lembaga survei nasional dan daerah, kita juga melakukan survei-survei sekaligus melihat itu ya emang turun gitu,” ujarnya kepada langkan.id, Sabtu (8/12).

Ia menuturkan, basis suara Jokowi di Kabupaten Dharmasraya yang Bupatinya merupakan kader PDIP juga mengalami penurunan. Itu artinya, pemaparan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’aruf Amin memang realita.

Ia mengingatkan agar tim pemenang atau partai-partai pengusung Jokowi di daerah jangan menafikan ini. Harusnya menjadikan ini sebuah fakta yang harus diwaspadai.

“Bisa jadi karena Pak Jokowi misalnya dekat dengan kelompok-kelompok non-muslim. Misalnya seperti gitu ya," tuturnya.

Menurutnya, politik itu berkaitan erat dengan persepsi. Selama persepsi ini tidak bisa diluruskan, maka elektabilitas Jokowi sulit untuk dinaikkan.

"Saya yakin dan percaya persoalannya bukan Pak Jokowi-nya, Pak Jokowi seorang muslim tapi dengan fitnah segala macam,” ujarnya.

Sebelumnya, Tim Pemenang Jokowi-Ma'ruf Amin Sumatera Barat membantah hasil internal Tim Kampanye Nasional yang menyatakan elektabilitas calon presiden nomor urut 01 itu turun di Sumatera Barat.

“Jadi begini, untuk di Sumbar tidak menurun, karena waktunya kan ada empat bulan lagi. Tapi percayalah, Pak Jokowi ini akan menang di Sumbar,” kata Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin Sumatera Barat, Hendra Irwan Rahim, Jumat (7/12).

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, mengatakan timnya mewaspadai elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf di Sumatra Barat.

Hal ini berdasarkan hasil survei yang menunjukkan belum adanya lonjakan elektoral di wilayah tersebut.

"Pak Jokowi masih seperti pemilu tahun lalu. Belum beranjak secara signifikan," ujarnya.Menurut Abdul, turunnya elektabilitas pasangan Jokowi disebabkan beberapa faktor seperti sejarah dan ketokohan.

Sebelumnya, Jokowi juga kalah telak di Sumatera Barat pada Pemilu 2014.Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla hanya mendapatkan 539.308 suara atau 23,08 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta raih 1.797.505 suara atau 76,92 persen. (Irwanda)






Tulis Komentar