IHSG Berpotensi Menguat di Tengah 'Keriuhan' Hasil Pemilu 2019

Ilustrasi

KILASRIAU.com -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bangkit dan berlabuh di teritori positif pada Senin (20/5). Pelaku pasar menanti pengumuman resmi terkait hasil pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) periode 2019-2024.

Bila sesuai rencana, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan presiden dan wakil presiden periode lima tahun ke depan pada 22 Mei 2019 mendatang. 

Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pernyataan itu akan memberikan kepastian bagi pelaku pasar. Dengan demikian, mereka akan lebih nyaman dalam bertransaksi di pasar saham.

"Hari ini peluang kenaikan masih akan terlihat," kata William dalam risetnya.

Ia pesimis IHSG bisa kembali ke area 6.000 pekan ini. Menurutnya, indeks hanya akan bergerak dalam rentang 5.750 sampai 5.900.
Ia memprediksi IHSG dapat bergerak dalam rentang support 5.789 dan resistance 5.977. Beberapa saham yang bisa dikoleksi, di antaranya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). 

Sementara itu, Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menilai potensi penguatan IHSG hari ini hanya didukung dari sisi teknikal saja. Artinya, belum ada sentimen fundamental yang memberikan vitamin bagi IHSG.

"Teknikal rebound (bangkit) saja. Pekan ini (IHSG) bergerak bervariasi, cenderung menguat terbatas," tutur Robertus.
 


Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat IHSG pekan lalu anjlok 6,16 persen dari level 6.209 ke level 5.826. Nilai kapitalisasi pasar pun ikut turun 6,15 persen dari Rp7.064 triliun menjadi Rp6.629 triliun.

Pekan lalu, hampir setiap hari IHSG melemah lebih dari 1 persen. Sebagai contoh, IHSG terkoreksi 1,16 persen pada Jumat (17/5) kemarin.






Tulis Komentar