Pengguna Jalan Resah Dengan Debu Dan Material Yang Berserakan

TELUK KUANTAN - Dalam meningkatkan pembangunan dibidang infrastruktur, pemerintah daerah kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) selalu berupaya memperbaiki dan membangun jalan untuk masyarakat.

Dengan demikian, pemerintah membuat median jalan untuk lebih memperlancar arus transportasi dan memberi kenyamanan bagi para pengendara.
Maka dari itu, pemerintahan daerah Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2021 menganggarkan dana senilai Rp. 1.732.625.583.43 dari APBD Kabupaten Kuantan Singingi.

Anggaran tersebut untuk proyek pembuatan median jalan (pembatas Jalan) dari simpang Hasanah sampai ke simpang Pulau Bungin, yang dimulai sejak tanggal 30 September 2021 lalu, dan sampai saat ini sedang dalam proses pengerjaan. 

Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi sangat senang dan menyambut baik dengan adanya proyek pemerintah terkait pembangunan pembuatan pembatas jalan yang sedang dikerjakan tersebut.

Proyek pemerintah terkait pembangunan pembuatan pembatas jalan ini dikerjakan oleh pihak ketiga sebagai pelaksana yaitu, CV. MEKA JAYA. Namun, sangat disayangkan oleh sebagian masyarakat pengguna jalan tersebut, karena belum lagi selesai proyek itu, sudah banyak keluhan yang disampaikan oleh masyarakat karena banyak debu yang berterbangan di sepanjang jalan, dan bahkan kerikil bebatuan kecil yang berserakan di tengah jalan. Hingga hal demikian menjadi kekhawatiran masyarakat akan berakibat rawannya kecelakaan.

Dari pantauan pewarta Kilasriau.com pada siang hari tepatnya Selasa (30/11/2021), nampak jelas debu hasil dari pekerjaan proyek ini. Bahan material dan alat kerja juga terlihat mengganggu aktivitas pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat.

Dimana, satu hari sebelumnya salah seorang warga pengguna jalan, Sudirman, mengeluhkan hal tersebut. Kepada pewarta Kilasriau.com, pengguna jalan tersebut menuturkan bahwa dirinya sangat terganggu atas debu saat berjalan di lokasi yang saat ini sedang dilaksanakan pekerjaan pembangunan pembuatan pembatas jalan yang disebutkan.

"Sangat mengganggu kami, khususnya jika saya melewati jalan itu, saya harus tutup mulut lagi meski saya sudah memakai masker, dan mata menjadi perih, dan bahkan materialnya juga terlalu memakan badan jalan sehingga susah mencari jalan untuk dilewati. 
Kami mohon kepada instansi terkait agar didengar keluhan kami ini, supaya kami melewati jalan tersebut tidak dirugikan dengan adanya debu yang mengganggu dan bisa berjalan dengan lancarnya karena tidak terhalang oleh material proyek," keluhnya. 

Kemudian juga, pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut, Dedi, salah seorang pengendara motor mengaku cukup terganggu dengan ulah pekerja yang meletakkan material bangunan di bagian badan jalan, dirinya mengaku saat berkendara di lokasi pembangunan pembuatan pembatas jalan tersebut, beliau mengendarai sepeda motornya secara zigzag, pelan dan hati-hati untuk menghindari tumpukan material berupa batu, pasir dan tanah serta alat kerja di lokasi jalan proyek yang berlangsung tersebut.

“Harusnya tumpukan material ini tidak di atas jalan, bayangkan saja kalau berkendaraan saat malam hari, bisa saja kita nabrak batu yang berserakan di jalan, bisa saja tergelincir karena pasir dan kerikil yang juga berserakan, ditambah lagi alat kerja yang di taruh di atas jalan sehingga mengganggu pengendara. 
Sebenarnya kita senang dibuatkan pembatas jalan itu, tapi jangan juga sampai membahayakan pengguna jalan dong,” keluhnya menyampaikan kepada pewarta Kilasriau.com pada Senin (29/11/2021).

Dari pantauan pewarta Kilasriau.com pada Selasa (30/11/2021), juga tampak aktivitas di jalan yang disebutkan. Tumpukan pasir, kerikil, dan batu pembatas jalan juga berserakan sampai ke tengah jalan yang mengakibatkan pengendara kesulitan untuk melewati jalan tersebut.**






Tulis Komentar