IAIN Cirebon, Menjadi Universitas Islam Siber Pertama di Indonesia

Kilasriau.com, CIREBON-Transformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon - Jawa Barat (Jabar), menjadi Universitas Islam Siber menjadi satu di antara satu program prioritas Kementerian Agama (Kemenag) RI kepemimpinan Yaqut Cholil Qoumas. Terlebih lagi, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon – Dr. H. Sumanta Hasyim, M.Ag. menyampaikan bahwa progres transformasi kelembagaan menuju universitas sudah tiga tahun dilakukan dengan melengkapi dan memenuhi semua persyaratan. Informasi ini sebagaimana keterangan resmi Kemenag RI, Kamis siang 9 Shofar 1443 (16 September 2021). 

Semua naskah akademis dan persyaratan sesuai peraturan sudah siap, dan telah dinyatakan lulus untuk bertransformasi – sebut Sumanta. Kini IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI), sekaligus menjadi Universitas Islam Negeri Siber (UINS) yang pertama di Indonesia.  

"Alhamdulilah semua persyaratan sudah kita penuhi sesuai Peraturan Menteri Agama (PMA) No 20/ 2020. IAIN Syekh Nurjati Cirebon sudah dinyatakan lulus untuk bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Posisi berkas saat ini di KemenPANRB," ucap Sumanta memengungkapkan. 

Tekad bertransformasi menjadi univeristas siber itu, menyikapi ikon perubahan era 4.0. Menegaskan, Sumanta mengatakan transformasi itu bukan terinspirasi dari kondisi pageblug (pandemi), sebab sudah direncanakan sebelum wabak itu terjadi. 

 

Telah Menerima Mahasiswa

 

UISSI sudah membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru pada Semester Gasal Tahun Akademik (t.a.) 2021/2022. Sebagai piloting, Program Studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Cirebon yang telah memperoleh Akreditasi Unggul. 

"Gelombang pertama, telah menerima 500 mahasiswa perdana PJJ PAI. Mahasiswa yang mendaftar para guru agama yang belum Starata 1 (S1). Mereka dari berbagai daerah di seantero Indonesia," tukas Rektor pada masa jabatan kedua hingga 2023 mendatang itu.  

Nanti pada masa mendatang - tutur Sumanta Hasyim pula, diharapkan para guru Kemenag, para pekerja, bahkan para petani dan buruh, serta para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang belum S1 akan dapat kesempatan berkuliah di UISSI. PJJ dalam jaringan (daring) atau virtual (online) menjadi sarana mereka menuntut ilmu.

“Alhamdulillaah, Allaah memberikan kemudahan mereka yang akan menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi untuk memperoleh gelar akademis. UISSI dengan PJJ dalam jaringan (daring) in sya’a Allaah menjadi washilah atau perantara sarananya,” pungkas Sumanta. 






Tulis Komentar