UPT Puskesmas Pulau Kijang Turun Jemput Bola Dalam Rangka Interfensi Gizi Buruk

KILASRIAU.com - UPT Puskesmas Pulau Kijang Kecamatan Reteh melaksanakan Jemput bola dalam rangka interfensi gizi buruk yang bekerja sama dengan kepala Desa Seberang sanglar Kecamatan Reteh.

Kegiatan jemput bola dalam rangka interfensi gizi buruk merupakan suatu program kerja UPT Puskesmas Pulau Kijang sebagai mana turun langsung ke pelosok-plosok desa untuk memeriksa masyarakat.

"Ya, hari ini kita turun ke salah satu desa yaitu Desa Seberang Sanglar Kecamatan Reteh bekerja sama dengan kepala desa. Dan hasil jemput bola ini telah di dapati  satu pasien yang mengalami penyakit kurang Gizi," Sebut Mustakim SKM Kepala UPT Puskesmas Pulau Kijang kepada KILASRIAU.com, Kamis (30/1/2020).

Kepala UPT Puskesmas Pulau Kijang menututurkan bahwa untuk pasien gizi buruk yang baru terdata dari tahun 2019 ada dua orang dan di tahun ini yang terdata hanya satu.

"Jadi saya, menghimbau kepada masyarakat khususnya masyarakat Reteh agar rutin berkonsultasi kepada pihak kesehatan dan yang memiliki anak balita juga agar selalu mengikuti program imunisasi yang ada di setiap desa," imbuhnya.

Di samping itu juga Kepala UPT Puskesmas Pulau Kijang berhap kepada pihak pemerintah memberikan bantuan berupa fasilitas kesehatan guna untuk mempermudah para dokter dan perawat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab nya.

"Saya berharap kepada pemerintah daera khususnya pemerintah desa agar kelengkapan yang ada di posyandu betul-betul diperhatikan seperti timbangan dan pengukir tinggi badan. Dan kepada masyarakat khususnya kecamatan Reteh agar rutin membawa balitanya ke posyandu sehingga perkembangan balita dapat kita pantau hal yang seperti ini tidak terjadi lagi," harapnya.

Selanjutnya, Kepala Desa Seberang Sanglar mengatakan kepada KILASRIAU.com bahwa membenarkan benar ada warga nya yang terkena penyakit gizi buruk dan baru terdeteksi.

"Ya, betul ada warga saya yang anak nya menderita penyakit gizi buruk yaitu keluarga besar Agustar (38) dan Rapeh (43) anaknya Habibah (18) bulan," ucap kepala desa.

Kepala Desa Seberang Sanglar juga menghimbau kepada masyarakat khususnya warga Desa Seberang Sanglar terutama ibu hamil agar rutin memeriksakan kandungan nya serta berkonsultasi.

"Saya menghimbau kepada masyarakat khususnya warga Seberang Sanglar, agar dapat sering memeriksa kesehatan nya, khususnya bagi ibu-ibu hamil agar rutin berkualitas setiap satu bulan sekali, agar tidak terjadi yang tidak kita inginkan," imbuhnya.

Di samping itu, Kepala Desa menuturkan bahwa di desa seberang Sanglar ini sangat minim tenaga kesehatan nya yaitu hanya satu orang saja, dan akses transportasi yang jauh serta Medan tempuhnya.

Maka dari itu, Kepala Desa Seberang Sanglar berharap kepada pemerintah khususnya Dinas terkait agar memberikan bantuan atau pun turun kelapangan untuk bersama-sama melihat masyarakat yang ada di pelosok.

"Saya sangat berharap kepada pemerintah khususnya Dinas terkait, ayok sama-sama kita turun kelapangan dan melihat langsung masyarakat yang ada di pelosok desa. Kemudian juga Pemerintah maupun Dinas terkait dapat memberikan bantuan kepada masyarakat yang ekonominya lemah baik berupa makan maupun yang lainnya, agar nantinya tidak ada lagi yang terkenal gizi buruk," harapnya.






Tulis Komentar