Gajah Liar di Riau Akan Dipasang GPS, untuk Hindari Konflik dengan Manusia

Ilustrasi gajah liar

KILASRIAU.com - Gajah liar di Riau akan diberikan kalung GPS collar (alat pemantau pergerakan). Kalung tersebut berfungsi untuk mengetahui pergerakan gajah sehingga mudah terpantau agar tidak terjadi konflik salah satunya konflik dengan manusia.

"Kita sudah melakukan hal ini ke gajah di Aceh dan Jambi. Kalung GPS Collar ini juga akan kita coba untuk diberikan ke gajah liar yang ada di Riau," kata Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian LHK, Wiratno dalam perbincangan, Kamis (12/6/2019).

Wiratno menyebutkan, pemasangan kalung GPS Collar ini nantinya akan mengetahui pergerakan gajah liar tersebut. Sehingga dengan demikian, bila pergerakannya akan keluar dari habitatnya akan segera dikembalikan ke posisi awal.

"Kalau sudah terpasang GPS Collar nantinya kita akan tahu pergerakan gajah tersebut. Dengan demikian kita akan mudah untuk melacak keberadaannya," kata Wiratno.

Namun demikian, pemasangan kalung GPS ini tidak dilakukan pada setiap gajah liar. Pemasangan kalung tersebut hanya diberikan kepada pimpinan kelompok gajah liar. Karena setiap pergerakan gajah itu selalu dipimpin satu ekor gajah yang biasanya gajah induk.

"Gajah ini selalu hidup berkelompok. Jadi pemasangan GPS Collar ini cuma pada pimpinan kelompok gajah saja, tidak semuanya," kata Wiratno.

Pemasangan kalung GPS ini, kata Wiratno, teknisnya adalah, gajah induk terlebih dahulu harus ditembak bius. Setelah terbius, barulah kalung tersebut dipasangkan.

"Harga satu kalung GPS Collar ini mencapai 5.000 Dollar AS," kata Wiratno.

Sebagaimana diketahui, saat ini ada 6 ekor gajah liar berada di perkebunan sawit di Kecamatan Peranap dan Kelayang. Gajah liar ini berasal Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Hari ini tim BBKSDA Riau bersama dua gajah latih akan menggiring gajah tersebut untuk kembali ke TNTN. 
 






Tulis Komentar