Ini Masalahnya, Eksplorasi 11 Ladang Minyak Riau Belum Bisa Ditindaklanjuti

KILASRIAU.com - Selain delapan blok minyak dan gas (Migas), Provinsi Riau juga memiliki 11 ladang minyak yang telah dieksplorasi. Namun semuanya belum ada indikasi potensi penggarapan untuk mengangkat minyak keluar permukaan.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Indra Agus Lukman, Sabtu (19/1/2019) di Pekanbaru.
"Lebih kurang ada 11 blok yang saat ini diekplorasi, namun memang belum ada menemukan indikasi potensi lebih baik. Semuanya perlu perhitungan kalau memang mau diangkat," katanya.
- Pemkab Inhil Tegaskan Tidak Pernah Siapkan Lahan Transmigrasi dan Terima Limpahan dari TNTN
- Gas Pembangunan Skala Prioritas, Bupati Inhil: OPD Bekerja Lemah akan Dievaluasi
- Polres Inhil, Forkopimda, Mahasiswa, dan Masyarakat Gelar Aksi Solidaritas Bagi-Bagi Bunga di Tembilahan
- Pastikan Pelaksanaan Pembangunan Sesuai Target, Bupati Inhil Hadiri Rapat Evaluasi Fisik dan Keuangan
- Bupati Hadiri Rapat Evaluasi Fisik dan Keuangan Bersama Jajaran Pemkab Inhil
Menurut Indra, ada banyak faktor mengapa kegiatan eksplorasi minyak dan gas di 11 ladang minyak itu belum bisa tindaklanjuti.
"Faktor penyebabnya belum ada keseimbangan antara modal investasi dengan kemungkinan hasil produksi Migas tersebut. Makanya pihak pengembang cenderung masih menahan diri untuk menggarap potensi itu," paparnya.
Hal itu, kata Indra, karena sejauh ini potensi minyak belum bisa diperkirakan hasilnya. Diantara blok-blok yang saat ini masih dalam tahapan eksplorasi terdapat di beberapa daerah di Riau, diantaranya blok Migas di perbatasan Kuansing-Kampar, Kampar-Pelalawan dan Pekanbaru.
"Dari 11 belum ada yang mengindikasikan bisa diproduksi, selain itu ada hitungan bisnis karena harga minyak dianggap belum cocok makanya kegiatan eksploitasi belum dilakukan oleh pengembang," cakapnya.
Tulis Komentar