Mahasiswa Kukerta UNRI Lakukan Pembukaan Lahan Sawah Mini di Lingkungan SMPN 23 Pekanbaru

KILASRIAU.com  - Mahasiswa kukerta terintegrasi Universitas Riau melakukan pembukaan lahan sawah mini di lingkungan sekolah tepatnya di SMP Negeri 23 Pekanbaru Jl. Garuda Sakti Simp. Baru, Kecamatan Bina Widya, tanggal 04 Agustus 2022.

Sebelumnya, pembukaan lahan sawah ini sudah pernah dilakukan oleh pihak sekolah sebanyak 2 kali. Namun lahan tidak berjalan dalam waktu 2 tahun karena terhalang adanya pandemic. Selama pandemic, semua satuan pendidikan diliburkan demi mengurangi jumlah angka penyebaran Covid-19.

Semua pengelolaan sumber daya SMP Negeri 23 Pekanbaru tidak terealisasikan dengan baik, dikarenakan tidak ada yang mengurus selama sekolah libur. Termasuk lahan sawah mini yang telah terbengkalai pengurusannya. Maka dari itu pembukaan lahan sawah mini ini dilakukan kembali sebagai salah satu bentuk pembenahan pengelolaan sumber daya sekolah selama masa pandemi.

“Tujuan sawah ini dibuat dalam lingkungan sekolah terkhusus bagi peserta didik tentunya agar siswa dapat mengenal pertanian sawah, cara bercocok tanam, selain itu ingin membuktikan bahwa di Pekanbaru dan terkhusus di lingkungan sekolah kita dapat memanfaatkan lahan untuk membuat sawah. Kemudian manfaat dari pembuatan sawah ini,  tentunya ini menjadi bahan edukasi bagi siswa-siswi SMP Negeri 23 Pekanbaru.” Ungkap guru pembimbing proker, Dra Deva Susila.

Pembukaan lahan sawah mini di lakukan pada halaman belakang sekolah. Pada pembuatan lahan, tim kukerta tentunya juga mendapatkan arahan serta bimbingan langsung oleh bu deva selaku guru penanggung jawab dari pengelolaan sawah di SMP Negeri 23 Pekanbaru.

Tim kukerta memulai pembuatan lahan dengan ukuran 4 x 2 meter. Kemudian tanah digali dengan kedalaman 30 cm dari permukaan tanah. Setelah itu, membuat saluran air dari lahan sawah ke luar permukaan tanah dengan menggunakan pipa, guna mengurangi adanya banjir atau kelebihan air pada lahan sawah.

Selanjutnya, lahan yang sudah digali ditutupi dengan terpal untuk menampung tanah yang akan digembur dengan pupuk dan air. Setelah lahan ditutupi terpal, selanjutnya diberi papan sebagai penopang atau penahan disetiap sudut lahan.

Kemudian lahan diisi dengan campuran tanah dan pupuk kandang sapi serta kambing setinggi 15 cm. campuran tanah serta pupuk digemburkan dengan air dan diaduk ratakan menggunakan kaki tim kukerta dengan perlahan, guna agar pupuk tidak menumpuk di satu tempat dan menghindari robek atau rusaknya terpal jika menggunakan cangkul atau alat tajam lainnya.

Setelah tanah dan pupuk tercampur rata, tanah menjadi lembab dan lahan siap untuk dilakukan pembibitan. Pembibitan padi dilakukan dengan masing-masing 3 akar bibit yang berjarak satu jengkal disetiap lubang tanam. Bibit padi yang berusia lebih kurang 1 bulan, kami dapatkan di Balai Benih Induk (BBI) provinsi Riau.

"Semoga lahan sawah mini dapat terjalankan dan dirawat dengan baik. Selain itu, semoga sawah ini dapat tumbuh subur dan membuahi hasil yang baik, agar hasil panen dapat dimanfaatkan oleh warga sekolah," harapnya.






Tulis Komentar