Pemdes Teluk Kabung Menyalurkan BLT Kepada Warga
KILASRIAU.com - Dalam rangka menjaga ketahanan pangan warga tempatan akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang meresahkan semua daerah, Pemerintahan Desa (Pemdes) Teluk Kabung, Kecamatan Gaung menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga.
Penyaluran BLT diberikan kepada Kepala Keluarga (KK) yang BLT bersumber dari Dana Desa (DD) yang akan diserahkan kepada warga tidak mampu.
- Pemdes Wonosari Bersama Warga Laksanakan Gotong-royong
- Perluas Lahan Parkir, Lurah Eka: Bentuk Pelayanan Kami Buat Masyarakat Sungai Jering
- Progres Pengerjaan Jalan di Desa Benteng Barat Parit Rakka Sudah 50%
- Upaya Tingkatkan Perekonomian Masyarakat, Pemdes Benteng Barat Lakukan Perbaikan Jalan
- Pemdes Wonosari Sampaikan LPPD dan LKPJ Tahun Anggaran 2023
"Alhamdulillah penyaluran bantuan hari ini berjalan dengan lancar dan sukses dimana sebanya setiap kk telah menerima BLT dengan rincian biaya 125 ribu selama 3 bulan per KK," kata Kades Teluk Kabung Fahrudin.
Lebih lanjut, Kades Teluk Kabung, menjelaskan saat ini Pemdes baru menyalurkan bantuan reguler berupa sembako, yang terhitung dari bulan April dan Mei. Bantuan ini juga akan disalurkan selama 3 bulan. Untuk bulan terakhir atau bulan ke 3 akan diserahkan pertengahan bulan Juni mendatang.
Dan penyerahan bantuan BLT pihak desa menunggu intruksi dari dinas terkait agar tidak menjadi kesalahan dalam melaksanakan kegiatan di lapangan. Dengan penerima 10 KK rincian Rp. 600.000 per KK.
"Penyaluran BLT akan menyusul untuk 10 KK Rp600 yang akan diberikan selama 3 bulan," paparnya
Kemudian Kades Teluk Kabung Fahrudin, berharap secepatnya bisa membagikan bantuan uang tunai tersebut. Karena masyarakat sangat membutuhkan apalagi kebutuhan sehari-hari semakin bertambah.
Untuk itu penerima bantuan perluasan yang akan menerima bantuan lain seperti BLT ataupun bantuan reguler lainya, seperti PKH dan Bansoa lainnya.
"Semoga dengan bantuan ini dapat meringankan beban warga Desa Teluk Kabung di musim yang luar biasa sulit begini, Makanya kita menyeleksi penerima yang betul-betul membutuhkan bantuan, karena anggaran desa terbatas," ujarnya.
Tulis Komentar