Kabut Asap Kian Pekat, Kualitas Udara Tidak Sehat

Ilustrasi

KILASARIAU.com- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau semakin mengkhawatirkan. Dan dua hari ini kabut asap tebal menyelimuti di hampir seluruh wilayah Riau.

Bahkan untuk Kota Pekanbaru kualitas udara (PM10) menunjukkan di angka 156,53 pada siang hari, dan ini menunjukkan kualitas udara di Pekanbaru Tidak Sehat.

Analis Badan Meteoroligi Klomatologi dan Geofisikia, Yudistira, membenarkan bahwa kualitas udara pada siang hari di Kota Pekanbaru berada pada level Tidak Sehat. Dan berangsur berkurang pada sore harinya di angka 150 atau level Sedang.

“Untuk Pekanbaru ya kualitas udara Tidak Sehat di siang hari. Sorenya berkurang di angka 150 itu sedang. Karhutla di Riau cukup banyak, untuk Sumatera mencapai 321 titik panas, 97 titik diantaranya berada di Riau,” ujar Yudistira, Jumat (6/9/2019).

Untuk wilayah Riau level confidance di atas 70 persen mencapai 58 titik. Ini menandakan di 58 titik tersebut terjadi Karhutla. Dari 58 titik tersebut Kabupaten Pelalwan terbanyak terjadi kebakaran yakni mencapai 22 titik.

“Untuk di Bengkalis 2 titik, Kepulauan Meranti 3 titik, Kuansing 1 titik, Pelalawan 22 titik. Rokan Hilir 1, Indragiri Hulu 16, dan Indragiri Hilir 13 titik. Ini hotspot level confidance diatas 70 persen,” jelasnya.

Sementara itu, kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengatakan pihaknya bersama tim Satgas Karhutla terus berjibaku di lapangan. Baik tim darat maupun udara memadamkan Karhutla di wilayah Riau.

“Water Bombing masih terus dilakukan, semua helikopter dikerahkan untuk memadamkan api yang tak terjangkau dari darat. Dan tim darat juga terus bekerja siang malam memadamkan api di lokasi yang terbakar,” kata Edwar Sanger.






Tulis Komentar