Bem Stai Al Azhar Pekanbaru Mengecam Keras Tindak Represif Pihak Kepolisian

Pekanbaru, KilasRiau.com - Kordinator daerah kota pekanbaru, bem se-riau mengecam keras tindak represif pihak kepolisian terhadap pembubaran paksa aksi mahasiswa penolakan ppkm level 4.

 Aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Riau dengan tuntutan menolak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan kembali pada new normal di Pekanbaru, Jum'at 6 Agustus 2021 siang di bubarkan paksa oleh pihak kepolisian.

kordinator daerah kota pekanbaru Lubis sangat menyayangkan sikap pihak kepolisian termasuk kasat intelkam polresta kota pekanbaru beserta jajarannya karna  sikap arogansinya terhadap gerakan aksi mahasiswa penolakan ppkm.

"Yang kami sayangkan itu adalah ketika kami ingin memperjuangkan hak rakyat, kami disambut dengan adanya water cenon, bahkan kasat intelkam polresta pekanbaru nekat masuk ke kampus universitas muhammadiyah riau untuk menghalau mahasiswa agar tidak turun, padahal kita turun aksi dengan mengikuti prosedur prokes yang ketat," ujar Lubis selaku korda bem se Riau kota pekanbaru

"Dengan datangnya pihak kepolisian ke gerbang kampus umri tadi, sempat jadi pusat perhatian warga, karena terjadinya macet," imbuh Lubis

Lubis juga mengatakan, "yang seharusnya ditertibkan, itu bukan mahasiswa tapi para pejabat negara yang tidak tertib, yang mementingkan diri sendiri tanpa memperhatikan penderitaan rakyat,
kita sama-sama tau pemerintah sangat tidak serius menangani covid ini," ujar korda pekanbaru ini.

Lanjut Lubis, "kita buat aksi penolakan semua bentuk ppkm, murni berawal dari keresahan masyarakat yang sudah menjerit karna memikirkan biaya hidupnya. Ditambah lagi keresahan kaum pelajar yang tidak dapat menikmati bangku sekolah dan harus menghadapi pembelajaran online namun aksi ini langsung disambut dengan sambutan yang mengecewakan oleh pihak aparat," kata Lubis dengan nada kesal.

Dalam beberapa waktu  kedepan ini, dikabarkan Lubis, mereka juga akan melakukan aksi dengan masa yang besar dan menyalakan api perlawanan terhadap pemimpin yang zhalim ini, kata Lubis.**






Tulis Komentar