Lakukan Trobosa, PT KIG Upayakan Harga Kopra Tetap Satabil Dengan SRG

Ilustrasi

KILASRIAU.com  - PT Kelapa Inhil Gemilang (KIG) sebagai pengelola membuat suatu trobosan berupa proposal untuk diserahkan ke Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gemilang.

Dikatakan Derektur PT KIG Ibnu Tama tujuannya ialah untuk pembiayaan Resi gudang ini, bagi masyarakat petani kelapa khususnya dibidang kopra.

"Maka dari itulah kami membuat suatu trobosan berupa proposal untuk diserahkan ke BPR Gemilang  Supaya mereka yang membuat pembiayaan ini, dan kami memiliki pilihan yaitu bank BRI dan BNI karena treck record mereka juga lebih paham daerah di Kabupaten Inhil," ucapnya Jum'at (18/12)

Lebih lanjut  Derektur PT KIG Ibnu Tama menerangkan kalau di akat sendiri sudah di tanda tangani oleh kedua belah pihak, jadi
PT Gemilang  akan mengalokasikan kira - kira 400 juta rupiah,  untuk pembiayaan Resi gudang ini.

"Jadi dia peserta  KIG menjamin ke orang yang punya kopra nanti. Kopra milik masyarakat petani ini di tempat KIG. Kemudian KIG membuat dokumen ferwebelnya dokumen resminya dengan dokumen ini si pemilik toko bisa ambil kredit  di PT Gemilang sebesar 70% dari nilai pasar," jelasnya.

Derektur PT KIG Ibnu Tama menyampaikan jika sudah dikeluarkan sertifikasinya maka PT KIG akan menyimpankan kopra milik masayarakat ini agar aman dan mutunya terjaga. Maka dari itu  PT KIG meminta pihak Universitas Islam Indragiri (Unisi) dan LPK 8YS yang mana fungsinya untuk menggret kopranya serta memberikan sertifikasinya dan melakukan mensortir kopra miliki petani

"Alasannya ialah dalam proses itu ada pihak lain yaitu pihak ke tiga dan kenapa memilih Unisi karena lembaga pendidikan dan kenapa memilih LPK 8YS karena semua pemain kopra ini yang memiliki dokumen kualitasnya yang baik," ujarnya.

Terakhir Derektur PT KIG Ibnu Tama melihat temen-temen terlalu berharap banyak kalau dalam kondisi seperti ini memang SRG ini peminatnya tambah banyak tapi nanti ketika ini kan masalah hukum permintaan penawaran ekonomi. kalau sekarang penawarannya masih banyak.

"Oleh karena itu jika terjadi permintaan penawaran harganya menurun atau jatuh. Di situlah SRG punya peranan, untuk menjaga agar konsumen tidak rugi. Jika sudah dilihat ada kemajuan dalam pengoprasin SRG ini selama 6 - 1 tahun kedepan akan ditambahkan dengan arang dan Coconat," tutupnya.






Tulis Komentar