Anugrah Pesona Indonesia 2019 Beri Penghargaan Sampan Leper Inhil

Kadis Pariwisata Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Parporabud) Inhil, H Junaidy Ismail SSos MSi (Dua dari kiri) saat menerima tropy anugerah API 2019.

KILASRIAU.com -- Anugrah Pesona Indonesia (API) akhirnya memberikan penghargaan untuk Sampan Leper yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir, dan ternyata tidak hanya dikenal oleh masyarakat lokal melainkan hingga tingkat nasional bahkan internasional.

Dibuktikan dengan membudidayakan tradisi bersampan  diatas lumpur itu mendapat penghargaan Anugerah Pesona Indonesia (API) 2019, yang digelar di Balai Soesilo Soedarman, Kementerian Pariwisata dan Ekraf RI di Jakarta, Jumat (22/12/2019).

Bupati Inhil Drs HM Wardan MP yang diwakili Kadis Parporabud Inhil H Junaidy Ismail. S Sos, MSi. Yang menerima langsung pengharhargaan tersebut.

"Alhamdulillah kita mendapat peringkat ketiga pada Malam API 2019 di Balai Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata dan Ekraf RI. Dimana  tropynya diserahkan oleh Staf Ahli Multikultur Kemenparekraf RI Guntur Sakti, S.Sos, M.Si," kata H Junaidy Ismail

H Junaidy Ismail mengatakan apresiasi kegiatan API 2019 dilaksananakan oleh konsultan Pariwisata Ayo Jalan-Jalan yang dukung oleh Kemenparekraf RI dengan metode vote melalui SMS yang dikirim. Sebagai atraksi wisata Sampan Leper menjadi wakil Provinsi Riau kategori Atraksi Budaya bersaing dengan wakil provinsi lainnya yaitu Tari Rentak Kudo - Kota Sungai Penuh dan Dayung Belang - Kab Maluku Tenggara yang menjadi peringkat pertama dan kedua.

"Ini merupakan kebanggaan tersendiri  bagi Masyarakat di tepian Sungai Batang Tuaka, Inhi, diman sampan leper bukan saja sebagai modal transportasi disaat air sedang surut, Sampan Leper telah menjadi atraksi budaya yang menjadi iven wisata di Kabupaten Indragiri Hilir bahkan Riau," ujar Junaidy Ismail.

Dikatakan pula melalui API 2019 inu bisa dijadikan sajang promosi untuk memperkenalkan keunikan dan kekhasan Sampan Leper yg setiap tahunnya secara rutin dilaksanakan Festival Sampan Leper di Kuala Getek Kelurahan Sungai Beringin Kecamatan Tembilahan.

"Kita akan terus pertahankan budaya ini, karena termasuk unik dan hampir tidak ada dilakukan di daerah manapun di Indonesia," tutur Jumaidy Ismail.(**)






Tulis Komentar