Harga Minyak Anjlok Hingga 3%

Ilustrasi

KILASARIAU.com -- Harga minyak  semakin jatuh pada perdagangan Kamis (15/8). Harga jatuh karena pasar khawatir terjadi resesi ekonomi, dan peningkatan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat (AS).

Mengutip Reuters, harga minyak berjangka Brent anjlok 3 persen menjadi US$57,67 per barel. Sementara, harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) turun 1,4 persen menjadi US$54,48 per barel. 

Pemintaan minyak berpotensi semakin melambat akibat kekhawatiran pasar terhadap resesi ekonomi dan ancaman China yang mengancam balasan tarif kepada AS. 

"Minyak kembali terpukul akibat risiko yang kembali muncul," kata Analis Pasar di OANDA Craig Erlam, dikutip Jumat (16/8). 

Namun, sentimen keputusan pengurangan produksi oleh OPEC hanya berlangsung singkat. Sebab, pasar kembali khawatir dengan kelanjutan perang dagang China dan AS dan peningkatan persediaan minyak. Kendati melemah dalam perdagangan harian, tapi harga Brent tercatat naik 10 persen tahun ini ditopang oleh keputusan pengurangan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). 

Pada Juli, OPEC setuju untuk memperpanjang penurunan produksi minyak hingga Maret 2020 demi menaikkan harga. Pejabat Arab Saudi menyatakan pihaknya juga akan melakukan langkah demi menstabilkan harga minyak. 

"Arab Saudi berkomitmen untuk melakukan apapun untuk menjaga keseimbangan pasar tahun depan," kata salah satu pejabat Arab Saudi tersebut. 


"Pasar menjadi sangat cemas dengan pertumbuhan ekonomi global," ucap Broker Minyak PVM Tamas Varga
.






Tulis Komentar