Ini Alasan Ilmiah di Balik Larangan Kresek Hitam untuk Bungkus Daging

Plastik hitam bukan untuk membungkus makanan, termasuk daging kurban. (Foto: Thinkstock)

KILASARIAU.com - Pembagian daging kurban menjadi momen yang ditunggu-tunggu di hari raya Idul Adha ini. Namun, beberapa orang mungkin khawatir akan menerima daging dengan kresek hitam . Faktanya, pembungkus makanan yang paling aman adalah wadah yang berbahan food grade. Apakah kresek hitam termasuk food grade?

"Banyak plastik yang beredar, yang kresek hitam itu, bukan food grade. Artinya kalau dia kontak dengan makanan maka komponen dari plastik itu pun, yang digunakan untuk membuat plastik akan terlucuti dan masuk ke dalam makanan," tutur ahli teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Purwiyatno Hariyadi.

Food grade, artinya bahan tersebut memang dibuat khusus untuk bersentuhan langsung dengan pangan. Makanan yang ditempatkan dengan wadah food grade teksturnya akan tetap baik dan tidak membahayakan kesehatan, karena tidak adanya kandungan zat berbahaya yang bermigrasi ke dalam makanan.

Zat-zat apa saja yang ada di kantong kresek hitam? Kresek hitam biasanya berbahan polivinil klorida yang secara internasional telah dianggap sebagai zat berbahaya bagi kesehatan. Selain itu zat yang ada dalam pelenturnya juga tak kalah berbahaya. 

Peneliti Bioplastik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian Kimia, Muhammad Ghozali, MT, mengatakan bahwa dalam pelentur plastik terdapat zat karsinogen yang merupakan zat pemicu kanker.

"Biasanya kanker, zat ini termasuk dalam pelentur plastik. Karena memang paling cocok dan ideal untuk pelentur plastik," katanya.

Selain itu, kantong kresek hitam biasanya sudah di didaur ulang sebanyak empat sampai lima kali. Penggunaan sebelumnya pun seringkali tidak diketahui. Bisa jadi dari wadah pestisida, limbah, logam berat, dan sebagainya. Semakin sering kresek di daur ulang, teksturnya akan menjadi tebal, tidak elastis atau mudah sobek, kasar, dan berbau. 






Tulis Komentar