Pahlawan Konservasi, Penggiring Gajah Liar di Peranap

KILASRIAU.com - Hingga saat ini, tim gabungan dari Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, masih melakukan upaya penggiringan terhadap kawanan gajah liar yang berada di perkebunan masyarakat di Kecamatan Peranap, Inhu. 

Tim ini juga melibatkan Balai Taman Nasional Tesso Nilo, WWF, Yayasan TNTN, Polsek Peranap, Danramil Peranap dan Satpol PP Kecamatan Peranap.

Dalam penggiringan ke kantung gajah Tesso Nilo, tim melibatkan juga dua ekor gajah jantan jinak. Gajah ini merupakan binaan dari Flying Squad yang berlokasi di Lubuk Kembang Bungo, Pelalawan.

"Gajah-gajah ini dinamakan Datuak nan Gadang karena sudah menjadi pahlawan untuk menggiring kawanan gajah ke habitat asalnya," jelas Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati, pada Ahad (16/6/2019).

Dian menceritakan bahwa gajah pertama bernama Datuak nan Gadang Rahman yang usianya sekitar 40 tahun dengan berat badan 4 ton. Kedua bernama Datuak nan Gadang Indro berusia 35 tahun dengan berat badan 3,5 ton. "Keduanya berjenis kelamin jantan," sebutnya.

Keberadaan gajah ini juga disambut baik oleh masyarakat. Masyarakat ingin dengan adanya bantuan dari gajah ini, bisa membanti proses penggiringan dengan lebih baik dan cepat.

"Semoga dengan adanya gajah jinak ini bisa menghalau gajah liar ke luar kebun masyarakat. Karena masyarakat takut saat beraktivitas di kebun," kata Budi, salah seorang masyarakat sekitar lokasi.






Tulis Komentar