RS Jiwa Turut Bersiaga, Jelang Rencana Aksi 22 Mei

Sejumlah pengidap gangguan jiwa di RS Jiwa Marzoeki Mahdi menyalurkan hak suara dalam Pemilu 2019 (Foto: Rosmha/detikHealth)

KILASRIAU.com - Rencana aksi 22 Mei untuk memprotes hasil pemilu 2019 mendapat respons dari berbagai kalangan. Kementerian Kesehatan lewat edaran internal yang tersebar di media sosial telah menyiagakan rumah sakit di seluruh Indonesia.

Salah satunya RS Jiwa Marzoeki Mahdi, Bogor. Direktur Utama RS Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor Bambang Eko Sunaryanto menyatakan kesiapan rumah sakit memenuhi edaran Kemenkes.

Menurut Bambang, rumah sakit selalu siap menerima pasien setiap saat terlepas dari ada atau tidaknya agenda besar. Kesiapan tentunya sesuai fasilitas, sumber daya, dan sarana lain yang dimiliki rumah sakit.

"Rumah sakit ini dasarnya adalah rumah sakit jiwa jadi kita siapkan dokter jiwa (psikiater), psikolog, rontgen radiologi, dan sarana pendukung medis lainnya," kata Bambang pada detikHealth, Minggu (19/5/2019).

"Kami juga menyiapkan ruang perawatan mulai dari VIP hingga kelas 3 serta fasilitas lainnya sesuai kebutuhan pasien. Masyarakat yang menghendaki perawatan di tempat kami bisa datang," lanjutnya.

Menurut Bambang, persiapan tersebut sebetulnya sudah dilaksanakan sebelum pelaksanaan Pemilu. Bambang mengatakan, sebagai fasilitas kesehatan pihaknya tidak mungkin menolak anggota masyarakat yang hendak berobat. Kendati begitu menurut Bambang pihaknya belum pernah menerima pasien yang terdampak hasil Pemilu.

"Dengan kondisi mental baik, sehat, dan kontestan yang lebih pintar maka saya berharap hasil Pemilu 2019 ini baik-baik saja. Namun jika ada yang mau berobat tentu kita persilahkan," kata Bambang.

Bambang Wibowo, Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI kepada detikHealth membenarkan adanya edaran tentang kesiapsiagaan dinas kesehatan di seluruh Indonesia. Namun ditegaskan, itu adalah edaran internal dan tidak secara khusus ditujukan untuk aksi 22 Mei.

"Sama halnya, kami juga membuat edaran kesiapan rumah sakit, puskesmas, juga dinas untuk koordinir kesiapan faskes untuk mudik Lebaran juga Natal dan tahun baru," jelasnya.






Tulis Komentar