Setop Pengiriman Boeing 737 MAX

KILASRIAU.com - Boeing tengah menghadapi krisis terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Buntut insiden mematikan jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines, Boeing menyetop pengiriman jet 737 MAX-nya kepada maskapai penerbangan di seluruh dunia.
Dihentikannya pengiriman pesawat ini dilakukan berdasarkan perintah dari Badan Aviasi Federal Amerika Serikat.
Jet 737 MAX telah dilarang beroperasi di sejumlah negara, termasuk AS. Pelarangan muncul pasca-insiden jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3) lalu, yang menjadi tragedi kedua dalam kurun waktu lima bulan terakhir.
- Bea Cukai Meulaboh dan RRI Gelar Dialog Interaktif “Peluang Ekspor Tanpa Batas di Era Digital
- Ketua TP-PKK Inhil Tinjau Pelatihan Asisten Pembuatan Pakaian di Dinaker Inhil
- PT Korindo Komplit Karbon Siap Tampung Hasil Perkebunan Pinang di Inhil, Dorong Hilirisasi dan Ekonomi Lokal
- LSM Elang Mas Inhil Ungkap Dugaan Penyalahgunaan BBM Subsidi dan Penimbunan Minyak di Kecamatan Kemuning
- PT Korindo Komplit Karbon Siap Lakukan Launching Penerimaan Hasil Perkebunan Pinang di Indragiri Hilir
Lima bulan sebelumnya, Lion Air, dengan jenis pesawat yang sama, terjun bebas di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Insiden itu menewaskan 189 penumpang dan awak yang ada di dalamnya.
Kendati demikian, penyetopan pengiriman ini tak serta merta membuat Boeing berhenti memproduksi 737 MAX.
"Kami terus memproduksi 737 MAX sambil menilai bagaimana situasi, termasuk kendala kapasitas potensial, dan dampaknya pada sistem produksi kami," ujar Juru Bicara Boeing, Chax Bikers, melansir Reuters.
Boeing juga berencana untuk menaikkan tingkat produksi. Produsen pesawat terbesar di dunia itu menargetkan sebanyak 52 pesawat dihasilkan dan rampung setiap bulannya.
Tulis Komentar