BPBD Petakan 188 Titik Desa di Riau Rawan Karhutla

Edwar Sanger

KILASRIAU.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi perhatian khsusus Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar dan Edy Natar Nasution untuk program 100 hari kerjanya.

Bahkan Gubernur Riau Syamsuar akan keliling kecamatan untuk mensosialisasikan pencegahan Karhutla. Apalagi Syamsuar telah mendapat instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo usai dilantik sebagai Gubernur Riau di Istana Negara kemarin. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger saat dikonfirmasi perihal tersebut mengaku belum mendapat perintah instruksi khusus dari Gubernur Riau terkait pencegahan Karhutla. 

"Instruksi langsung belum, karena beliau juga baru dilantik. Tapi kita siap mendampingi beliau ketika ingin turun ke kecamatan atau desa mensosialisasikan pencegahan Karhutla," katanya. 

Disinggung soal data ada berapa banyak desa di Riau yang rawan Karhutla, mantan Penjabat Walikota Pekanbaru ini mengatakan 188 desa dari 78 kecamatan masuk zona rawan Karhutla. 

Pemetaan ini, kata Edwar, diperoleh dengan indikator survei lapangan, bahwa hampir setiap tahun desa-desa tersebut selalu terbakar jika memasuki musim panas. 

"Jadi pemetaan ini tujuannya supaya penanganan Karhutla bisa dilakukan lebih maksimal di desa-desa yang rawat Karhutla tersebut, yang setiap tahun selalu terjadi Karhutla," paparnya. 

Untuk penanganan Karhutla di ratusan desa itu, lanjut Edwar Sanger, penekanannya lebih kepada meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

"Kalau kita bisa mengatasi kasus Karhutla di 188 desa itu, maka luasan lahan terbakar di Riau bisa ditekan," cakapnya.






Tulis Komentar