Puji Bos Bukalapak, Sandiaga Sebut Dana Riset Industri Diperlukan Daya Saing

Sandiaga Uno (tengah)

KILASRIAU.com - Cawapres Sandiaga Salahudin Uno berterimakasih kepada CEO sekaligus pendiri Bukalapak, Achmad Zaky, yang telah mengangkat isu dana riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia. Menurutnya, isu tersebut sangat penting untuk diangkat guna kemajuan bangsa Indonesia dalam berinovasi.

"Saya terima kasih Zaky mengangkat itu, karena ini adalah yang diperlukan bangsa kita untuk memiliki daya saing," kata Sandi di Jalan Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (16/2).

Sandi enggan berkomentar terkait cuitan Zaky soal R&D dalam akun Twitternya, yang menuai pro dan kontra sehingga terseret dalam nuansa politik.

"Yang menjadi viral sekarang saya enggak mau komentar karena kalau komentar jadi biasnya ke politik. Saya mau ini diskursusnya bukan politik tapi R and D untuk meningkatkan inovasi kita," tegasnya.

Eks Wakil gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, kedekatanya dengan Zaky berawal semenjak Zaky merintis usaha. Menurutnya, Zaky adalah sosok yang pintar dan bisnisnya cepat melesat dibandingkan Sandiaga.

"Saya dengan Zaky dekat sekali, itu sudah memiliki rekam jejak digital yang panjang karena di awal-awal mendirikan bukalapak, kita memiliki satu kedekatan sebagai mentor dan menti," ucapnya.

"Mungkin bukalapak lebih besar dari perusahaan yang saya dirikan 20 tahun lalu, padahal bukalapak belum 10 tahun. Saya bangga dan ini jadi kebanggaan Indonesia dan kita dukung bukalapak," pungkas Sandiaga Uno.

Besaran anggaran R&D mulai disebut-sebut setelah CEO Bukalapak.com, Achmad Zaky membuat pernyataan di akun Twitternya. Zaky mengatakan anggaran R&D Indonesia masih jauh dibanding negara lain. Dalam catatan Zaky, Indonesia jauh tertinggal dari Singapura dan Malaysia.

"Omong kosong Industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24. Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulis Zaky.






Tulis Komentar