Harga Bahan Pokok di Pasar Terapung Tembilahan Naik, Warga: Cabe Sampai Rp 85 Ribu!

KILASRIAU.com – Harga bahan pokok di Pasar Terapung Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, dilaporkan mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini dikeluhkan warga, terutama para ibu rumah tangga yang merasa beban belanja semakin berat.
Salah satu warga, Yanti (35), mengatakan harga-harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik tanpa pemberitahuan yang jelas. Ia menyebutkan sejumlah bahan yang ia beli hari ini mengalami kenaikan signifikan.
"Tadi saya belanja ayam harganya sudah Rp 43 ribu per kilogram bawang merah Rp 35 ribu per kilogram, cabe merah Rp 60 ribu, cabe rawit Rp 40 ribu, dan bawang putih Rp 32 ribu. Itu pun harus pintar-pintar cari yang murah," ujar Yanti saat ditemui di Pasar Terapung, Jum'at (12/9/2025).
- Festival Merangkai Bunga Warnai Peringatan Maulid Nabi di Kuala Muda Kecil
- Kreativitas Warga Seberang Tembilahan Barat, Limbah Rumah Tangga Disulap Jadi Bunga Bernilai Seni
- Penyaluran BLT DD Bulan Juli - September 2025 Desa Baung Rejo Jaya Berjalan Lancar dan Aman
- Desa Wonosari Gelar Penanaman Jagung, Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
- Pemdes Terusan Beringin Jaya Kembali Saluran BLT Tahap III
Yang membuat warga semakin terkejut, kata Yanti, adalah adanya pedagang yang menjual cabe dengan harga jauh di atas pasaran.
"Tadi saya sempat tanya di satu kios, harga cabe malah tembus Rp 85 ribu per kilo. Ya jelas kaget, biasanya nggak segitu. Harga makin nggak masuk akal," keluhnya.
Kondisi ini membuat warga berharap adanya perhatian serius dari pemerintah daerah maupun pusat untuk mengendalikan harga bahan pokok, khususnya menjelang akhir tahun yang biasanya diikuti lonjakan permintaan.
"Harapan kami, pemerintah tolong jangan diam. Minimal ada operasi pasar atau kontrol langsung ke lapangan. Jangan sampai kami masyarakat kecil yang jadi korban," tambah Yanti.
Pantauan di lapangan, sejumlah pedagang juga mengakui bahwa harga dari distributor mengalami kenaikan. Mereka mengaku hanya mengikuti harga pasokan yang mereka terima.
"Kami juga bingung, harga dari agen udah tinggi, mau nggak mau jualnya ikut naik. Kalau nggak, kami rugi," ujar, salah satu pedagang sayur di pasar tersebut.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Dinas Perdagangan atau instansi terkait di Kabupaten Indragiri Hilir soal penyebab pasti kenaikan harga ini. Namun, diduga faktor distribusi, cuaca, dan fluktuasi pasokan menjadi penyebab utama lonjakan harga sejumlah komoditas.
Masyarakat pun berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret agar harga kebutuhan pokok bisa kembali stabil.
Tulis Komentar