Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Indragiri Hilir

KILASRIAU.com – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir menggelar rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan dengan fokus pada penyusunan Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) sebagai implementasi Permendagri Nomor 53 Tahun 2020.
Rapat ini menekankan pentingnya langkah terencana, sistematis, sinergis, dan kolaboratif dalam upaya menekan angka kemiskinan di daerah.
Wakil Bupati Indragiri Hilir, Hj. Yuliantini, S.Sos., M.Si., dalam penyampaiannya menegaskan, “Sesuai amanat Permendagri 53 Tahun 2020, seluruh OPD harus berkolaborasi dalam menyusun strategi dan program penanggulangan kemiskinan. Kita harus memperkuat sinergi lintas sektor dan memastikan program yang ada benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.”
- Wakil Bupati Inhil Lantik Hj. Katerina Susanti Sebagai Ketua GOW, Ajak Perempuan Bersatu Bangun Daerah
- Ketua TP-PKK Inhil Ajak Siswa Tanamkan Pola Makan Sehat dan Cinta Lingkungan Melalui Gerakan B2SA dan Gemas
- Bea Cukai Tanjung Pinang Pelajari Strategi Pengelolaan Media di Aceh Customs Media Hub
- Bupati Inhil Dukung Penuh TBM Asmaraloka dan Forum TBM Inhil Galakkan Gerakan Literasi Sejak Dini
- Wabup Inhil Yuliantini Hadiri Sosialisasi dan Pengukuhan Pengurus Perwatusi Kabupaten Indragiri Hilir
Sebagai bentuk komitmen, Yuliantini juga menambahkan, “Saya mendorong OPD untuk mempercepat integrasi data kemiskinan, menajamkan sasaran program, serta menjadikan setiap kebijakan pembangunan berpihak pada masyarakat kurang mampu.”tambahnya.
Berdasarkan data, persentase penduduk miskin di Kabupaten Indragiri Hilir pada tahun 2024 tercatat sebesar 5,66 persen, mengalami kenaikan 0,02 persen poin dibandingkan tahun 2023 yang berada di angka 5,64 persen. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan efektivitas program pengentasan kemiskinan.
Selain itu, perhatian juga diarahkan pada isu stunting. Posisi relatif tingkat prevalensi stunting dan jumlah keluarga berisiko stunting di Kabupaten Indragiri Hilir masih cukup tinggi, yakni mencapai 68.302 keluarga. Angka tersebut menuntut langkah nyata dan terintegrasi antara program penanggulangan kemiskinan dan percepatan penurunan stunting.
Wakil Bupati menegaskan kembali, “Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus bersama-sama dengan lembaga terkait dan dukungan penuh masyarakat untuk menurunkan angka kemiskinan sekaligus memperbaiki kualitas hidup masyarakat Inhil.” tambahnya yuliantini.
Tulis Komentar