Epi Martison Gagas Lomba Perahu Indah, Suguhan Spektakuler di Batang Kuantan

Foto: Istimewa (doc. Kilasriau.com)

KUANSING (KilasRiau.com) – Nama Epi Martison bukanlah sosok asing di dunia seni dan budaya Kuantan Singingi (Kuansing). Putra daerah lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Jurusan Tari ini pernah menjabat Ketua I Dewan Kesenian Kuansing (DKKS), sekaligus dikenal sebagai penata tari dan musik yang karyanya telah dipentaskan hingga mancanegara.

Selama lebih dari satu dekade, Epi konsisten melibatkan diri dalam kegiatan seni budaya di Kuansing maupun Kepulauan Riau, baik sebagai inisiator maupun pelaksana. Ia juga kerap dipercaya menjadi juri dalam berbagai ajang tari dan musik.

Salah satu kontribusi pentingnya adalah menjadi inisiator Pacu Jalur, event budaya Kuansing yang kini berstatus agenda tahunan nasional dan mendunia.

Kini, Epi kembali melahirkan gagasan inovatif: “Perahu Indah”, sebuah lomba perahu hias malam hari di Tepian Narosa yang terinspirasi dari tradisi perahu Beganduang.

 

Konsep Lomba Perahu Indah

Dalam konsep yang digagas Epi, setiap kecamatan di Kuansing diwajibkan menurunkan satu perahu. Perahu-perahu itu ditautkan, dihiasi ornamen khas, dipasangi lampu warna-warni, lalu dilepas dari pancang start hingga pancang finish gelanggang pacu jalur. Keindahan, kreativitas, dan kekhasan tiap perahu menjadi dasar penilaian.

Tak hanya itu, suasana akan semakin hidup dengan instalasi pencahayaan megah di sepanjang pinggir sungai serta pesta kembang api yang menyemarakkan perjalanan perahu.

Penampilan musik tradisi Rarak Godang secara live turut menghadirkan pengalaman seni yang memanjakan mata dan telinga sekaligus.

 

Perahu Indah & Identitas Budaya Kuansing

Menariknya, event ini dijadwalkan digelar pada bulan Agustus, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI. Dengan begitu, “Perahu Indah” bukan sekadar hiburan rakyat, melainkan juga simbol perayaan kemerdekaan yang memadukan tradisi lokal dengan semangat nasionalisme.

Kekayaan budaya perahu Kuansing turut menjadi ruh acara ini. Empat jenis perahu tradisional yang diwariskan leluhur—Perahu Baganduang (Kuantan Mudik), Gulang-gulang (Kuantan Tengah), Perahu Barondo (Pangean), dan Piau Kajang (Singingi)—diharapkan menjadi inspirasi utama bagi desain perahu hias yang ditampilkan.

 

Event Malam Hari Spektakuler

Jika Pacu Jalur telah dikenal sebagai pesta budaya siang hari, maka Lomba Perahu Indah hadir sebagai suguhan spektakuler malam hari di Sungai Batang Kuantan.

Dengan tata cahaya super mewah, ornamen tradisi, serta dukungan seni pertunjukan, Kuansing berpotensi melahirkan satu-satunya event budaya malam berbasis sungai di dunia.

Epi Martison optimistis, inovasi ini akan menghadirkan suasana penuh pesona di tepian Sungai Kuantan sekaligus memperkuat identitas budaya Kuansing di kancah nasional maupun internasional.

“Perahu Indah adalah cara kita menunjukkan bahwa Kuansing tidak hanya punya Pacu Jalur, tapi juga tradisi dan seni budaya lain yang bisa mendunia bila digarap serius,” ungkap Epi.

Dengan segala konsep dan kemegahan yang ditawarkan, Lomba Perahu Indah berpeluang menjadi destinasi budaya kelas dunia, memperkaya pesona Kuansing sebagai pusat kebudayaan dan pariwisata berbasis tradisi sungai.*(ald)






Tulis Komentar