Wisatawan Asal Prancis Terkesan dengan Pacu Jalur Kuansing

TELUK KUANTAN (KilasRiau.com) - Seorang wisatawan asal Prancis bernama Mathias mengaku terpesona dengan kemeriahan pesta rakyat Pacu Jalur di Tepian Narosa, Teluk Kuantan. Demi menyaksikan langsung perlombaan tradisional terbesar di Kuantan Singingi itu, Mathias bahkan rela membatalkan beberapa agenda lain yang jadwalnya bersamaan.
“Pacu Jalur hanya lima hari dalam setahun. Sayang sekali kalau dilewatkan,” ujarnya saat berbincang ringan dengan KilasRiau.com di Homestay Rian, tempat ia menginap selama berada di Kuansing. Kamis (21/08/2025).
Kedatangannya tahun ini merupakan pengalaman pertamanya ke Kuansing. Ia mengaku takjub dengan tradisi yang dianggapnya unik dan tiada duanya di dunia.
“Sangat luar biasa. Tradisi ini punya ciri khas yang tidak ada di tempat lain. Seperti yang viral sekarang, penari Togak Luan sangat mengesankan,” katanya.
Mathias menilai suasana pesta rakyat Pacu Jalur begitu spektakuler dan penuh kegembiraan. Lebih dari itu, keramahan masyarakat Kuansing juga meninggalkan kesan mendalam baginya.
“Orang-orang di sini sangat ramah dan sopan, mudah diajak berkomunikasi. Itu juga jadi daya tarik tersendiri,” ungkapnya.
Selain menyaksikan perlombaan, Mathias juga mencicipi kuliner lokal. Saat pembukaan acara, ia sempat mencoba dodol khas Kuansing yang dikenal dengan sebutan gelamai.
“Rasanya khas sekali, dengan kemasan yang unik,” tambahnya sambil tersenyum.
Ia pun memberikan pesan kepada masyarakat Kuansing agar terus menjaga dan melestarikan Pacu Jalur. “Tetap lestarikan dan tingkatkan lagi segala yang dirasa masih kurang berkesan,” tuturnya.
Mathias juga mengaku ingin kembali lagi suatu saat nanti, bahkan berencana mengajak teman-temannya dari Prancis. Menurutnya, agar semakin mendunia, Pacu Jalur perlu dipromosikan lebih luas.
“Buat lebih meriah lagi dan perbanyak iklan dalam bahasa asing, lalu sebarkan di media sosial internasional,” sarannya.*(ald)
Tulis Komentar