Jurnalis NOS Belanda: Pacu Jalur Bukan Sekadar Festival, Tapi Warisan Budaya Besar

Foto: Istimewa (doc. Kilasriau.com)

KUANSING (KilasRiau.com) – Festival Pacu Jalur Tradisional Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, berhasil menyita perhatian dunia. Ajang yang digelar pada 20–24 Agustus ini bahkan diliput langsung oleh media internasional asal Belanda, Nederlandse Omroep Stichting (NOS) Nieuws, Selasa (19/08/2025) di Tepian Narosa.

Jurnalis NOS, Mustafa Marghadi, mengaku tertarik setelah menerima kiriman video tentang bocah Aura Farming yang sempat viral di Belanda dan Amerika Serikat.

“Awalnya ada teman saya yang mengirimkan video Aura Farming yang sedang viral. Dia bilang, mungkin kamu harus bercerita tentang pacu jalur. Dari situ saya mulai tertarik,” ungkap Mustafa.

Setelah menelusuri berbagai referensi, ia semakin yakin pacu jalur bukan sekadar fenomena viral, melainkan tradisi besar yang mengakar di Pulau Sumatra.

“Saya membaca banyak hal tentang pacu jalur. Ternyata ini bukan hanya festival biasa, tapi bagian dari budaya besar masyarakat. Karena itu saya memutuskan datang langsung ke Kuantan Singingi untuk meliput dan melihat cerita menarik di balik pacu jalur,” tambahnya.

Kehadiran media internasional tersebut menegaskan posisi Pacu Jalur sebagai warisan budaya yang membanggakan masyarakat Riau sekaligus menarik perhatian dunia. Ribuan penonton memadati tribun Tepian Narosa dengan sorak-sorai dan tabuhan musik tradisional yang menambah kekhasan festival.

Tidak hanya wisatawan lokal dan nasional, sejumlah turis mancanegara juga hadir menyaksikan keunikan pacu jalur. Pemerintah daerah berharap kehadiran NOS menjadi momentum memperkenalkan pacu jalur sebagai aset budaya Indonesia yang layak mendunia.

Dengan dukungan publikasi global, Pacu Jalur Kuantan Singingi berpeluang besar masuk daftar warisan budaya tak benda dunia, serta menjadi magnet pariwisata yang mampu menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.*(ald)






Tulis Komentar