Tugu Adipura Kuantan Singingi: Lebih dari Sekadar Monumen Kebersihan

Foto: Istimewa (doc. Kilasriau.com)

TELUK KUANTAN (KilasRiau.com) – Selain menjadi ikon prestasi kebersihan kota, Tugu Adipura di pusat Kota Teluk Kuantan kini berdiri sebagai simbol kebanggaan budaya dan persatuan masyarakat.

Tugu ini dibangun sebagai wujud syukur atas diterimanya penghargaan Piala Adipura 2017, yang diserahkan langsung kepada Bupati Kuantan Singingi oleh Presiden RI sebagai pengakuan terhadap capaian Kota Teluk Kuantan sebagai kota kecil terbersih di Indonesia .

Tugu ini berdiri di kawasan SMK Negeri 1 Teluk Kuantan (atau dikenal juga di area Tugu Pendidikan), sebagai simbol tantangan berkelanjutan untuk mempertahankan kebersihan kota .

Setiap elemen pada tugu ini mengandung makna yang kaya dan terstruktur:

1. 15 anak tangga melambangkan jumlah kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi.

2. Enam pilar ornamen ukir mencerminkan enam misi strategis yang diusung oleh Bupati saat itu.

3. Relief kubah masjid sebagai simbol masyarakat Kuansing yang religius dan berbudaya.

4. Dekorasi lisplang beton dengan logo Pemda dan Bank Riau Kepri menandakan keterlibatan swasta dalam pembangunan daerah.

5. Ornamen ukiran pakaian adat Teluk Kuantan “Takuluak Barembai” menjadi cerminan pelestarian identitas budaya lokal.

6. Dinding persegi enam pada bagian atas tugu: satu sisi menampilkan simbol Pancasila, sementara lima sisi lainnya mewakili sila-sila Pancasila—menandakan bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi landasan utama masyarakat Kuansing.

7. Dua dayung terpampang sebagai simbol kolaborasi antara Bupati dan Wakil Bupati dalam menjaga Kota Kuantan Singingi tetap bersih dan terhormat, yang kemudian menghasilkan penghargaan Adipura.

8. Relief perahu pacu jalur: Menggambarkan tradisi Pacu Jalur yang menjadi kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi. 

9. Slogan "Basatu Nogori Maju": Membawa pesan persatuan dan kemajuan bagi masyarakat.

Dengan ragam elemen simbolik dan filosofi mendalam ini, Tugu Adipura bukan hanya merayakan prestasi kebersihan, tetapi juga mencerminkan nilai budaya, kebersamaan, dan kolaborasi pemerintahan dengan swasta.

Dalam konteks foto malam hari yang menampilkan Tugu Adipura dan relief Pacu Jalur, kita bisa menggarisbawahi bagaimana monumen ini menjadi titik pertemuan antara modernitas dan tradisi, antara pilar kebersihan dan kelestarian budaya lokal.*(ald)






Tulis Komentar