10 Orang Tertular Virus HIV/AIDS di Kampar Selama 2018

KILASRIAU.com - Angka penularan HIV/AIDS tahun 2018 di Kabupaten Kampar sudah mencapai 10 orang. Kasus ini dari tahun ke tahun terus meningkat.

Untuk penanggulangan hal tersebut bukan hanya tugas Dinas Kesehatan saja, namun juga seluruh komponen masyarakat harus turut serta membantu sesuai dengan peran dan tugas pokok masing-masing.

Demikian dikatakan Pelaksana Tugas Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar Cokroaminoto saat membuka seminar kesehatan dalam rangka Hari Jadi ke-69 Kabupaten Kampar dengan tema Kampar Bebas HIV AIDS di aula kantor Bupati Kampar, Senin (14/2/2019).

Dikatakan, yang terpenting dalam rangka dalam penanggulangan dan pencegahaan HIV/AIDS adalah penyebaran informasi tentang HIV/AIDS secara terus menerus agar prilaku masyarakat dapat berubah sehingga angka ini dapat ditekan dan diharapkan Kabupaten Kampar bebas akan HIV/AIDS. 

"Tentunya jaga pergaulan dan pola hidup dan yang terpenting adalah terus tingkatkan keimanan kepada Allah SWT, apalagi Kampar ini dikenal dengan negeri beradat, menjaga norma dan Serambi Mekkah Riau," ujar Cokro.

Ia menambahkan, HIV/AIDS adalah masalah darurat global di seluruh dunia, lebih dari 20 juta orang meninggal, sementara 40 juta orang telah terinfeksi. HIV/AIDS merupakan ancaman terbesar terhadap pembangunan sosial ekonomi, stabilitas dan keamanan pada negara berkembang.

“Setiap hari virus HIV/AIDs telah menular sekitar 2.000 anak dibawah usia 15 tahun, dan ini tentu berasal dari penularan ibu dan anak, serta menewaskan 1.400 anak dibawah 15 tahun dan menginfeksi lebih dari 6.000 orang usia muda produktif antara 15-24 tahun yang merupakan mayoritas orang-orang hidup dengan HIV/AIDS," bebernya.

Dengan diadakannya seminar kesehatan ini tenaga kesehatan sebagai fasilitator dan tenaga penyuluh tetap memberikan kontribusinya agar dapat menekan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kampar.

Sebelumnya Ketua Panitia yang juga Sekretaris PMI Kabupaten Kampar Nurzammi dalam laporannya mengatakan, peserta yang mengikuti seminar ini berjumlah 600 orang dari 31 Puskesmas, masing-masing mengutus 10 hingga 15 orang, organisasi profesi 15 orang dan PMR tingkat SLTA 150 orang.






Tulis Komentar