Dua Anak Meninggal karena DBD, Pemerintah Riau Belum Tetapkan Status KLB

Ilustrasi

KILASRIAU.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD). Sejauh ini sudah dua korban meninggal dunia karena DBD. Bahkan kasus DBD mengalami peningkatan hingga 228 kasus pada Januari ini.

"(Status KLB) belum lah mungkin. Kita lihat seperti apa perkembangannya, yang jelas harus ada upaya ekstra terlebih dahulu untuk mengatasi masalah DBD ini," kata Sekdaprov Riau, Ahmad Hijazi, Ahad (3/1/2019). 

Karena itu, Pemprov Riau akan berkoordinasi supaya Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten/Kota yang memiliki wilayah untuk berperan aktif mengatasi masalah DBD. 

"Ini harus ada upaya ekstra. Masalah ini lebih banyak peran kabupaten/kota, yang memiliki Puskesmas yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat kesehatan, tapi juga bertanggung jawab dengan lingkungannya," ujarnya. 

Meski begitu, sebut Ahmad Hijazi, Diskes Kabupaten/Kota ini harus disupport dan didukung apa persoalannya sampai kasus DBD mengalami peningkatan di Januari ini. 

"Intinya masalah lingkungan yang menjadi tempat bersarangnya nyamuk DBD, tentu ini harus dilakukan dengan perilaku hidup sehat dan menerapkan 3M (Membersihkan, Menguras dan Menutup) untuk memutus siklus hidup nyamuk," ujarnya.  

"Sebetulnya tidak hanya DBD, untuk menghindari hal-hal lain juga perlu menjaga lingkungan yang sehat. Sebab dalam konteks kesehatan, salah satu yang harus dilakukan disamping menjaga kesehatan individu juga lingkungan," tukasnya. 

Diberitakan sebelumnya, dua anak di provinsi Riau menjadi korban kegagasan penyakit DBD dari 228 kasus di Januari 2019. 

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir, Kamis (31/1/2019) di Pekanbaru. 

"Januari ini ada dua korban DBD dari 228 kasus di kabupaten/kota. Dua korban itu berada di Dumai satu dan Indragiri Hulu satu. Itu data sampai 30 Januari," katanya. 

Mimi menyampaikan, jumlah 228 kasus ini terjadi peningkatan dibanding Januari tahun 2018 sebanyak 97 kasus. Peningkatan kasus berada di beberapa daerah seperti Indragiri Hulu, Pelalawan, Bengkalis, Siak, Rokan Hilir dan Dumai.

"Kalau kabupaten/kota lainnya cenderung terjadi penurunan dan stagnan dibanding tahun sebelumnya," sebutnya. 

Berikut 228 kasus DBD di kabupaten/kota pada Januari 2019. Pekanbaru 14 kasus, Kampar 12 kasus, Rokan Hulu 9 kasus, Pelalawan 9 kasus, Indragiri Hulu 69 kasus, Kuansing 15 kasus, Indragiri Hilir 4 kasus, Bengkalis 41 kasus, Dumai 23 kasus, Siak 24 kasus, Rokan Hilir 5 kasus, dan Kepulauan Meranti 3 kasus. 

Sedangkan Januari 2018 terdapat 97 kasus DBD di kabupaten/kota, diantaranya Pekanbaru 19 kasus, Kampar 7 kasus, Rokan Hulu 9 kasus, Pelalawan 7 kasus, Indragiri Hulu 0, Kuansing 17 kasus, Indragiri Hilir 5 kasus, Bengkalis 3 kasus, Dumai 18 kasus, Siak 5 kasus, Rokan Hilir 3 kasus, dan Kepulauan Meranti 4 kasus.






Tulis Komentar