Sejumlah Wilayah Rawan Banjir karena di Sebabkan Normalisasi Sungai Belum Rampung
KILASRIAU.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, sejumlah wilayah di Jakarta masih rawan banjir. Wilayah itu umumnya berada di sekitar sungai atau kali yang belum rampung dinormalisasi.
"Kalau yang dikatakan terdampak masih banjir itu biasanya lokasi yang memang normalisasi itu belum 100 persen," ujar Teguh saat dihubungi, Jumat (25/1/2019).
Teguh mencontohkan, salah satu wilayah yang rawan banjir yakni kawasan Kali Ciliwung segmen Kramatjati. Kemudian, wilayah Cipinang Melayu yang berada di sekitar Kali Sunter juga masih rawan banjir.
- Pj.Bupati Inhil Pimpin Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana Karlahut
- Penertiban Pasar Dayang Suri dan Kelapa Gading, MUI Inhil Sebut Langkah Pj Bupati Sudah Tepat
- 1 Unit Rumah di Sedanau Natuna Ludes Terbakar
- Bersinergi, BRGM RI bersama TNI AU Lanud RSA Mendidik Masyarakat Natuna Tentang Pentingnya Mangrove
- Polsek Tembilahan Bubarkan Remaja yang Hendak Balap Liar
Pemprov DKI saat ini tengah memproses pembelian lahan untuk melebarkan Kali Sunter di daerah itu.
"Kali Sunter di Cipinang Melayu yang kejadian berulang karena itu memang juga belum dinormalisasi, kawasan-kawasan wilayah selatan seperti Kalibata, daerah Pesanggrahan dari Kompleks IKPN," kata Teguh.
Selain wilayah rawan banjir, ada juga sejumlah wilayah yang rawan genangan. Menurut Teguh, wilayah rawan genangan berada di sekitar proyek pembangunan infrastruktur.
"(Jalan) MT Haryono segmen Pancoran, Kelapa Gading Jalan Boulevard Raya yang ada LRT itu, pembangunan (Tol) Becakayu yang segmen DI Panjaitan, di kawasan ITC Fatmawati. Saya rasa itu yang menjadi atensi, enggak terlalu banyak," kata dia.
Meski demikian, kata Teguh, potensi banjir dan genangan di sejumlah wilayah itu bisa dikendalikan. Dia menyebut program penanganan banjir di Jakarta terus berlanjut dan makin baik tiap tahunnya, mulai dari pengurasan, pengerukan, hingga pemasangan dinding turap pada kali.
"Jakarta untuk saat sekarang masih kita kategorikan terkendali dan aman," kata Teguh.
Tulis Komentar