Banjir Setinggi Atap, Ribuan Warga Antang Makassar Memilih Bertahan di Rumah
KILASRIAU.com - Ribuan warga blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar lebih memilih bertahan di rumah dan menolak dievakuasi. Meski banjir yang merendam perumahan tersebut setinggi atap rumah.
"Ada sekitar seribuan warga korban banjir di sana yang tak ingin dievakuasi. Mereka memilih bertahan jaga rumah-rumah dan barang-barang mereka," kata Wakil Komandan Kompi (Wadanki) 3 Batalyon Pelopor Brimob Polda Sulsel, Ipda Mudatsir yang ditemui di sela-sela mengevakuasi warga korban banjir makassar yang berdomisili di blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar tersebut.
Meski demikian, ribuan warga yang enggan dievakuasi itu kondisinya masih stabil. Mereka hanya butuh tambahan bantuan logistik berupa minuman dan makanan.
- Di Forum UN CSW68, Prita Kemal Gani Tekankan Pendidikan Entaskan Kemiskinan
- Menuju Tembilahan Green Energy, PLN NP Services Laksanakan Go Live Komersial Cofiring Biomassa untuk PLTU Tembilahan
- Merah Putih Berkibar di Natuna, Upacara 17-an di Lanud RSA Berlangsung Khidmat
- Imigrasi Tembilahan Akan Segera Terbitkan Paspor Elektronik Dalam Waktu Dekat
- BRGM bersama TNI AU Lanud RSA Menyelenggarakan Sekolah Lapangan Masyarakat Mangrove di Natuna
"Bantuan sudah ada yang masuk tapi masih kurang. Mereka sangat butuh tambahan logistik," ujar Mudatsir.
Tim evakuasi dari Brimob Polda Sulsel yang dipimpin Mudatsir mulai beraktivitas sejak pagi dan hingga malam ini. Mereka berhasil mengevakuasi 50 orang warga yang memang kondisi kesehatannya sudah menurun.
"Ada 50 orang kita evakuasi hari ini. Rata-rata emak-emak serta anak-anak yang lagi sakit dan sangat memerlukan penanganan medis segera," jelas Mudatsir.
Ia tak menampik, warga blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala merupakan salah satu daerah permukiman yang terisolasi banjir cukup tinggi.
Meski demikian, dia mengakui, akses masuk ke daerah tersebut, masih terjangkau untuk dilalui oleh tim evakuasi.
"Alhamdulillah proses evakuasi korban banjir di blok 10 berjalan lancar. Meski itu tadi, ada ribuan warga yang tak ingin dievakuasi karena takut meninggalkan barang-barang yang ada di dalam rumahnya," Mudatsir menandaskan.
Tulis Komentar