Ketua Pemuda Kuala Keritang, Madong: Yang Mengaku-ngaku Siapa Sebenarnya? Selama Ini Kemana Saja?

KILASRIAU.com, KERITANG — Masyarakat Kuala Keritang dibuat bingung oleh narasi yang beredar tentang klaim pembangunan infrastruktur yang disampaikan oleh salah satu simpatisan pasangan calon (Paslon) yang sedang berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Indragiri Hilir (Inhil), yang akan digelar serentak pada 27 November 2024.

Narasi tersebut dianggap sarat dengan kepentingan politik, di mana seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau disebut-sebut sebagai sosok yang memperjuangkan perbaikan infrastruktur seperti penanganan banjir di Sungai Reteh dan perbaikan Jalan Lintas Penunjang.

Sikap ini memicu respons keras dari Ketua Pemuda Desa Kuala Keritang, Madong, yang dengan tegas membantah klaim tersebut. Madong menilai bahwa narasi yang beredar hanyalah upaya mencari simpati masyarakat dengan mengaburkan fakta. Ia juga mempertanyakan, ke mana selama ini ketika masyarakat desa benar-benar membutuhkan bantuan?

“Jangan asal klaim! Apa perjuangannya di sini? Tidak ada sama sekali! Itu cuma manuver politik untuk menarik simpati warga Desa Kuala Keritang,” tegas Madong dengan nada berapi-api.

Lebih lanjut, Madong menjelaskan bahwa proyek normalisasi Sungai Reteh sepanjang 5 kilometer yang disebut-sebut dalam narasi tersebut, bukanlah hasil kerja seorang anggota DPRD. Menurutnya, proyek tersebut merupakan inisiatif dari Bupati Muhammad Wardan yang dilakukan dengan skema sewa kelola selama tiga tahun berturut-turut. Jadi, ia menegaskan, tidak ada kontribusi dari sosok yang kini sedang "mengaku-ngaku".

"Jangan main klaim! Masyarakat Kuala Keritang sudah pintar dan tahu siapa yang benar-benar berbuat untuk desa ini. Jangan coba-coba mengaburkan fakta. Kalau klaim yang dibuat hanya untuk membohongi publik, lebih baik hentikan saja," ujar Madong geram.

Madong juga menyinggung tentang kondisi desa yang sempat kesulitan dengan permasalahan banjir yang merusak kebun-kebun dan jalanan desa. Namun, saat itu, katanya, para politisi yang sekarang sibuk mencari simpati malah tidak terlihat batang hidungnya.

“Kami memang orang desa, tapi bukan berarti kami tidak tahu siapa yang benar-benar peduli dengan kondisi kami. Waktu kami menjerit minta bantuan, kalian semua ke mana? Jangan tiba-tiba muncul saat mau Pilkada dan mengaku-ngaku sebagai penyelamat. Rakyat sekarang sudah pintar, jangan sampai melakukan pembohongan publik!” pungkasnya.

Dengan sikap tegas ini, Madong ingin mengingatkan masyarakat Kuala Keritang agar tidak mudah terpengaruh oleh manuver-manuver politik yang hanya datang saat musim Pilkada tiba.






Tulis Komentar