Pilkada Telah Usai, Mari Hormati Pilihan Masyarakat

KILASRIAU.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momentum penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia. Setelah melalui tahapan kampanye, debat, dan pencoblosan, rakyat telah menentukan pilihannya di bilik suara. 

Namun, tugas kita sebagai masyarakat tidak berakhir di sana. Justru inilah saatnya menunjukkan kedewasaan berdemokrasi dengan menghormati pilihan masyarakat.

Dalam setiap kontestasi politik, selalu ada pihak yang menang dan kalah. Namun, kemenangan sejati dalam demokrasi bukan hanya tentang siapa yang meraih suara terbanyak, tetapi juga bagaimana kita menjaga harmoni sosial pasca-Pilkada. 

Perbedaan pandangan politik tidak seharusnya menjadi pemicu perpecahan. Setelah Pilkada, semua kandidat dan pendukungnya adalah bagian dari masyarakat yang sama.

Menghormati pilihan rakyat berarti menerima hasil Pilkada dengan lapang dada, baik bagi yang menang maupun yang kalah. Bagi pemenang, ini adalah waktu untuk merangkul semua pihak, termasuk mereka yang tidak memilihnya, dan memimpin dengan visi yang inklusif. 

Kepemimpinan yang baik adalah yang mampu menyatukan, bukan memperlebar jurang perbedaan.

Pelajaran berharga telah ditunjukkan oleh para kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Berdasarkan hasil pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Inhil, pasangan calon nomor urut 4, H. Herman dan Hj. Yuliantini, memperoleh suara terbanyak dengan 160.286 suara. Mereka disusul oleh pasangan Fermadani (H. Feriyandi dan H. Dani Nursalam) yang meraih 76.415 suara.

Pasangan Fermadani memberikan contoh kedewasaan demokrasi dengan legowo mengakui kemenangan pasangan nomor urut 4. Sebaliknya, H. Herman dengan jiwa besar menyampaikan bahwa kemenangan ini adalah kemenangan seluruh masyarakat. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama membangun Kabupaten Indragiri Hilir.

Bagi yang kalah, menerima kekalahan adalah wujud komitmen pada demokrasi. Kritik konstruktif tetap diperlukan, tetapi harus disampaikan dalam koridor hukum dan dengan tujuan membangun. Membangun oposisi yang sehat adalah salah satu bentuk kontribusi penting dalam menjaga keseimbangan kekuasaan.

Peran masyarakat juga sangat penting. Jangan biarkan perbedaan pilihan politik menciptakan konflik berkepanjangan. Kita harus kembali pada tujuan bersama: membangun daerah dan negara yang lebih baik. Hilangkan sentimen negatif dan hindari narasi yang memecah belah.

Pilkada adalah wujud nyata kekuatan rakyat dalam menentukan arah pembangunan. Namun, demokrasi hanya akan berjalan baik jika disertai sikap saling menghormati. Ketika Pilkada telah usai, mari jadikan momen ini untuk memperkuat persatuan, menghormati pilihan rakyat, dan bersama-sama membangun masa depan Kabupaten Indragiri Hilir yang lebih baik.

Insyaallah, Aamiin.

Penulis: H. Andi Muhammad Ramadhani, Pemerhati Sosial Politik, KAHMI Inhil






Tulis Komentar