Mahasiswa Kukerta Unri Gelar Penyuluhan Pembuatan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan

foto: Istimewa

 

SUNGAI BAWANG, KUANSING - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau (Unri) tahun 2023 menggelar acara Penyuluhan Pembuatan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan di Balai Desa Sungai Bawang, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Rabu (26/07/2023).

Kegiatan yang ditaja Mahasiswa Kukerta Unri ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar kepada masyarakat tentang pembuatan sabun cuci piring menggunakan bahan yang aman dan efektif.

Banyaknya warga masyarakat desa Sungai Bawang yang hadir dalam acara tersebut, sangat antusias untuk belajar dan mencoba membuat sabun cuci piring mereka sendiri.

Dalam kegiatan itu, 2 orang mahasiswa Unri jurusan kimia yang menjadi narasumbernya, yaitu Wiranto Wajiha Wudda dan Nildatul Husna. 

Mereka menyampaikan dan memberikan penjelasan yang komprehensif tentang langkah-langkah pembuatan sabun ramah lingkungan tersebut.

"Kami berharap dengan penyuluhan ini, masyarakat dapat mengerti pentingnya menggunakan sabun cuci piring yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya, sehingga kita bisa menjaga lingkungan dan ekosistem perairan," ujar Nilda, salah satu narasumber.

Dalam materi yang disampaikan, narasumber mengatakan bahwa jenis alat dan bahan yang digunakan untuk membuat sabun tidaklah memakai bahan kimia yang berbahaya.

Mereka juga memberikan panduan langkah demi langkah dalam proses pembuatannya. Beberapa bahan yang digunakan antara lain adalah texapon, foam booster, garam dapur merek Refina, garam natrium klorida, garam natrium sulfat, garam EDTA-2Na, bahan pewarna, bibit pewangi, dan air.

"Sabun cuci piring ramah lingkungan ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan sabun konvensional. Sabun ramah lingkungan mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan ekosistem perairan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti fosfat dan paraben," ungkap Nilda.

"Selain itu, sabun ini lebih mudah dibilas dan tidak meninggalkan residu berlebih, sehingga membantu mengurangi penggunaan air," terangnya.

Antusiasme peserta penyuluhan terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Bahkan, satu orang peserta bersedia untuk menguji hasil sabun cuci piring yang telah dibuat dengan mencuci piring kotor, dan hasilnya terbukti piring menjadi bersih dan bebas lemak.

"Kami senang melihat antusiasme peserta yang ingin berpartisipasi dalam menciptakan produk yang lebih ramah lingkungan," ujar Wiranto Wajiha Wudda yang juga narasumber dalam giat tersebut.

Wiranto juga berharap agar kegiatan yang ditaja mahasiswa kukerta unri di tengah masyarakat desa Sungai Bawang ini menjadi inspirasi dan bermanfaat.

"Semoga acara ini dapat menginspirasi mereka untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan," harap Wiranto

Acara Penyuluhan Pembuatan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan ini berakhir dengan sukses dan meninggalkan kesan positif bagi para peserta.

Semoga pengetahuan yang didapat dari acara ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.(*)






Tulis Komentar